Mereka bernyanyi selayakanya ‘wanita’, dengan semua kelembutannya, santai, dan sedikit terkesan innocent.
-1519551981-list.jpg?v=2016)
Dengan muusik Rosemary yang kental membicarakan siklus kehidupan berkemaskan urbanisme punk rock, komplotan W.A.R.S selalu ada.
-1519551066-list.jpg?v=2016)
Layaknya sekawan serigala yang kelaparan, Serigala Militia selalu membuas nan beringas di setiap panggung Seringai.
-1519545928-list.jpg?v=2016)
Pergantian tahun demi tahun, nafas Begundal terus panjang dalam raga Burgerkill.
-1519543607-list.jpg?v=2016)
Dari masa ke masa, peran fans terus bertambah dan beregenerasi di Indonesia, khususnya bagi musisi indiependent lokal.
Navicula memang dikenal dengan lagu-lagunya yang concern terhadap isu-isu lingkungan. "Zat Hijau Daun" salah satunya, lagu yang lantang menyuarakan tentang isu penebangan liar.
Satu lagi, materi dan penampilan berbahaya dari salah satu pengusung musik cadas Sukabumi yang tampil di DCDC ShoutOut! Day, Griffith!
Penampilannya cukup mengejutkan. Alih-alih tampil bersama band, perempuan ini bernyanyi seorang diri di atas panggung.
Semua lagu yang dimainkan 20th Century di DCDC ShoutOut! Day nyaris tanpa cela. Mereka tampil dengan performa dan materi yang gemilang.
Musik selalu mempunyai cara sendiri untuk menyapa siapa saja yang mendengarnya, dan berkat sapaannya itu, musik pun sanggup mengubah suasana hati pendengarnya.
Dalam perjalanannya, skena indie tidak bisa lepas dari peran komunitas, dengan menjamurnya komunitas di berbagai kota, dari bermacam latar belakang di dalamnya. Terbukti telah memperpanjang keberlangsungan hidup scene indie itu sendiri.
Menutup sesi pertama DCDC ShoutOut! Day, Glebod menjadi unit yang paling berbahaya.
Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.
