Sepotong Kliping dan Asa untuk Berlari Lebih Jauh
“Mungkin 10 tahun lagi, Indonesia akan jadi salah satu scene metal terbesar. Dan di saat seperti itu, majalah-majalah musik besar akan menulis tentang Indonesia lebih sering...” tuturnya dalam wawancara dengan Nuran Wibisono dari Tirto, sesaat sebelum syuting program Extreme Moshpit di Bandung.
Sampai di sini saya semakin paham kenapa para penggiat metal di Bandung ngotot mendatangkan kalangan pers dan memilih berjejaring dengan media musik internasional – daripada mengundang band kelas dunia yang dampaknya belum tentu signifikan buat pengembangan scene dan komunitas di sekitarnya.
Persis seperti yang disampaikan Kimung (ATAP Class) dalam sesi diskusi di Museum Kota Bandung, ”Semenjak kami [komunitas metal Bandung] memutuskan untuk melakukan penetrasi ke skala global dan mencari ‘ruang bermain’ yang lebih jauh lagi, maka mau tidak mau menjalin jejaring dengan pihak media dan agensi internasional sudah menjadi suatu keharusan.”
Gagasan Kimung dkk untuk mengisi “lahan distorsi” tingkat dunia tampaknya semakin menggebu dan mulai terwujud satu-persatu. Sejumlah band Indonesia (you can name it!) sudah berhasil melakoni tur serta tampil pada festival metal di Asia dan Eropa. Kabar terbaru, Burgerkill bakal berangkat tur ke Amerika Serikat.
Dom Lawson seperti ikut mengamini pernyataan di atas. Dia mengaku cukup yakin dengan segala potensi musik cadas di Indonesia dan berharap bisa mendengar lebih banyak lagi pencapaian dari komunitas yang disebutnya sebagai “the world’s friendliest and most passionate metal scene”.
Comments (1)