Sepotong Kliping dan Asa untuk Berlari Lebih Jauh

Sepotong Kliping dan Asa untuk Berlari Lebih Jauh

“Oke, sekarang waktunya untuk pulang. Tapi saya pasti akan kembali lagi ke sini,” kata Dom Lawson pada hari terakhirnya di rumah Ebenz (gitaris Burgerkill). Dia sempat berjanji sebisa mungkin akan selalu mengabarkan pergerakan kancah metal Indonesia kepada dunia internasional.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by kimun666 (@kimun666) on

Pagi itu, Dom Lawson baru saja mandi dan memakai kaos Trojan. Dia lalu duduk bersila di lantai kamar dan mulai mengemasi barang-barang pribadinya ke dalam koper. Setumpuk CD dan kaos band, serta jajanan khas Indonesia tampak berserakan di sekelilingnya. Dia tampak bingung dengan banyaknya oleh-oleh dari “keluarga besar metal”-nya di sini – mulai CD Konfliktion, AK47 dan Wafat sampai ikat kepala khas Sunda dan cireng.

Well, it’s too much,” katanya sembari terkekeh dan geleng-geleng kepala menatap aneka barang di hadapannya. “Rasanya saya butuh koper baru lagi...”

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by samack (@samacksamakk) on

Samack lahir dan tumbuh di kota Malang. Sempat menerbitkan Mindblast Fanzine (1996-1998) dan situs musik Apokalip (2007-2010). Tulisannya seputar musik dan budaya pop pernah dimuat di Jakartabeat, The Metal Rebel, Rolling Stone Indonesia, Vice Indonesia, Warning Magz, Whiteboard Journal, GeMusik, serta berbagai media lainnya. Sesekali menjadi editor untuk sejumlah buku dan penerbitan. Saat ini beraktivitas di bawah institusi Solidrock serta mengelola distribusi rekaman bersama @demajors_mlg.

View Comments (1)

Comments (1)

  • Chabib
    Chabib
    14 Oct 2019
    Ulasan yang ciamik oket sam samack ??..
You must be logged in to comment.
Load More

spinner