Menerka-nerka Geliat Musik Indonesia Tahun 2019

Pada sektor yang lebih keras, musik rock dan metal tampaknya masih baik-baik saja. Burgerkill, Seringai, Mooner, Vallendusk, Belantara, Humiliation hingga AK//47 kemarin menghasilkan album yang kokoh. Tahun ini kita patut berharap ada album anyar dari The SIGIT, Sigmun, Death Vomit, Rajasinga, Down For Life, Rottenomicon, atau Dead Squad. Saya curiga (dan berbaik sangka) jika mereka sedang sibuk di dalam studio.

Sejauh ini, nama-nama cadas yang sudah resmi mengumumkan kalender album barunya adalah Disinfected, Screaming Factor, Avhath, dan Deadly Weapon. Sisanya masih misterius dan tidak banyak omong.

Punk/Hardcore dengan habitatnya yang khas dan penuh nyali masih memiliki potensi kuat pada Detention, Masakre, Humanimal, Fraud, Serigala Malam, The Stocker, Brigade 07, Taruk, Amerta, atau ALICE. Oya, saya juga rindu Ssslothhh dan Komunal. Semoga mereka kembali ke sirkuit dalam waktu dekat ini.

Belakangan, jenis musik noise dan eksperimental pun mulai mendapat sorotan lebih terang daripada sebelumnya. Coba beri perhatian pada Senyawa, Zoo, Logic Lost, Tesla Manaf, Gardika Gigih & Tomy Herseta, Theo Nugraha, atau Gabber Modus Operandi. Juga pelototi katalog musik dari label rekaman seperti Gerpfast Kolektiv dan Hasana Editions. Nama-nama tadi itu cukup serius dalam berproses dan hasil produksinya tidak main-main.

Kebanyakan dari mereka justru mendapat porsi dan ekspos yang layak serta serius dari media asing. Jaringan komunitasnya pun terlihat cukup kuat, tersebar di setiap kota bahkan lintas negara. Kalau ada waktu, saya rekomendasikan untuk datang ke gelaran JNB Fest di Yogyakarta, akhir bulan ini. Buktikan sendiri di sana kalau kebisingan itu indah dan bernyawa.