Gempita Rockabilly Nusantara: Sejarah, Evolusi & Gemah Ripah

Gempita Rockabilly Nusantara: Sejarah, Evolusi & Gemah Ripah

Rockabali

Di program radio yang saya produseri sekaligus menjadi penyiarnya di tahun 1998 hingga 2000, Alternative Airplay, di masa itu saya sering memutar lagu-lagu rockabilly, bukan semata terbatas pada Stray Cats. Hanya saja tidak pernah secara spesifik membahas rockabilly

Secara gaya dandan, di awal 2000an sosok paling mula yang saya perhatikan telah menggunakan simbol-simbol rockabilly adalah JRX. Salah satunya, di halaman dalam album Bad Bad Bad (2002) JRX tampak memakai bola 8 serta gesper Chevrolet. Namun jauh sebelum itu gono-gini rockabilly sudah dominan mewarnai kesehariannya. Gara-gara ia amat kepincut dengan Social Distortion. Ia menyukai gaya dandan Mike Ness yang memang kental nuansa rockabilly.

Saya sendiri kerap memakai kemeja montir dengan kerah macan yang saya beli di Kanada, saat masih bekerja di kapal pesiar. Baru belakangan paham bahwa itu lekat dengan imej rockabilly ketika mulai mendalaminya.

Saat saya dan karib saya mendirikan Suicide Glam di tahun 2000 itu kami memproklamirkan arah gaya: Glampunkabilly. Glamour x punk rock + rockabilly. Bayangkan David Bowie dan Depeche Mode x Stray Cats + Punk 77. Kemeja kerah macan itu jadi semacam panduan mendasar seperti apa Glampunkabilly.


Sumber foto: What Drops Now

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner