Cerita di Balik Proses Kreatif  DCDC Rock N’Semble

Cerita di Balik Proses Kreatif DCDC Rock N’Semble


Foto: Gogeng

Waktu yang semakin mendesak mengharuskan saya untuk segera menyelesaikan aransemen, karena jadwal latihan pertama di Yogyakarta sudah ditentukan di awal September. Selama pengerjaan aransemen, komunikasi terus dijalin dengan teman-teman Rosemary dan Ki Ageng Ganjur. Memang benar dugaan saya, proses berjalan sesuai rencana karena kedua kolaborator sangat kooperatif. Saran dan ide bermunculan berdasar pada sketsa aransemen yang telah dibuat dan jadi pegangan untuk revisi awal. Saya fokus untuk menyertakan gamelan dalam musik Rosemary agar tidak terkesan tempelan.

Atas saran teman-teman Rosemary, lagu-lagu Rosemary tidak terlalu banyak diubah. Alhasil trik itu sangat membantu, setidaknya teman-teman Rosemary cukup fokus pada beberapa bagian lagu yang sengaja dibuat untuk kebutuhan konser ini. Dengan segala keterbatasan, pengerjaan aransemen gamelan pun sepertinya cukup logis dimainkan oleh manusia. Gamelan saya perankan sebagai instrumen sifatnya sebagai isian yang berusaha hadir untuk memperkuat mood dari dari karya-karya Rosemary.

Di beberapa lagu, gamelan juga mempunyai peran vital. Motif-motif tradisi dengan pola interlocking-nya hadir hampir di setiap lagu. Pengolahan harmoni juga berpijak pada dua sistem harmoni, yaitu harmoni horizontalnya dan harmoni vertikal. Saya berharap bahwa cara ini dapat memberikan pesan bahwa musik gamelan itu tidak statis, melainkan dinamis dan bisa melebur dengan musik apapun.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

Proses latihan pertama di Yogyakarta merubah cara pandang untuk pola aransemen sisa lagu yang belum dikerjakan. Beberapa kendala mulai muncul, terutama pada persoalan wilayah nada. Jadi, apa yang selama ini saya kerjakan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Banyak nada yang tidak terakomodir pada instrumen gamelan. Dari situ saya sadar, keteledoran saya dengan tidak menggali informasi lebih dalam tentang wilayah nada gamelan mengharuskan saya untuk melakukan revisi di berbagai lini terutama pemilihan nada.

Terlepas dari itu semua, sesi latihan di Yogyakarta cukup berhasil dan semua kolaborator terlihat antusias. Di sesi pertama, kami berhasil merekam tiga lagu secara live untuk kebutuhan promosi digital sekaligus sebagai guide untuk latihan sesi berikutnya yang rencananya akan dilaksanakan di Bandung.

Hinhin Agung Daryana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hinhin 'Akew' adalah salah satu tokoh yang sudah bergelut di ranah musik bawah tanah sejak tahun '90an. Ia merupakan seorang gitaris dan akademisi yang fokus mengajar hal-hal yang berkaitan dengan musik. Hari ini, ia aktif dan bermusik bersama Nectura dan Humiliation.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner