Cerita di Balik Proses Kreatif  DCDC Rock N’Semble

Cerita di Balik Proses Kreatif DCDC Rock N’Semble


Foto: Gogeng

Kendala pasti ada dalam setiap rencana yang disusun. Jumlah lagu yang telah dilatih selama di Yogyakarta ternyata tidak sesuai target. Persoalan paling besar terdapat pada penyajian notasi yang digunakan. Arasemen musik yang telah disiapkan oleh tim ternyata tidak sesuai harapan teman-teman Ki Ageng Ganjur, sehingga proses latihan berjalan lambat. Dari hasil latihan sesi pertama itu pula akhirnya seluruh tim melakukan evaluasi agar pada latihan sesi kedua permasalahan teknis semakin berkurang.

Pada pertengahan bulan September, kami mendapat informasi bahwa pelaksanaan konser DCDC Rock N’Semble dimajukan satu minggu karena beragam pertimbangan. Yang pasti, informasi itu cukup membuat saya gelisah, karena materi memang belum selesai dilatihkan. Ditambah lagi, teman-teman Ki Ageng Ganjur harus melakukan tur di Eropa dan Afrika sebelum konser berlangsung, sehingga pada waktu itu kami makin deg-degan, takut teman-teman Ki Ageng Ganjur memang tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan latihan selanjutnya. Dengan segera Ahong dan personil Rosemary lainnya mengambil tindakan dengan meminta dua kali sesi latihan lagi agar persiapan konser lebih matang, dan akhirnya disetujui. Setelah melewati perundingan yang cukup alot, kami sepakat bahwa latihan sesi kedua dan ketiga akan dilaksanakan di Bandung. 

Sejak artikel ini ditulis, kami sudah menyelesaikan latihan sesi kedua. Proses latihan ke dua di Bandung cenderung lebih mengalir dan minim masalah. Muka-muka kolaborator saat keluar studio latihan mulai menunjukkan muka bersahabat. Senyum mulai menghiasi wajah para kolaborator, target tercapai, seluruh aransemen telah selesai dilatihkan dan direkam. Tinggal menunggu memantangkan materi pada saat latihan sesi ke tiga yang dijadwalkan akan dilakukan beberapa hari sebelum konser berlangsung.

Ya, konser adalah upacara sakral, persiapan matang di setiap divisi menjadi hal wajib untuk dipenuhi. Kini, eksekusi DCDC Rock N’Semble tinggal menghitung hari, persiapan seluruh tim sedang dijalankan.

Ya, DCDC Rock N’Semble memang istimewa. Tidak hanya sebuah konser kolaborasi musik populer dengan musik tradisional, melainkan perpaduan beragam kebudayaan yang melibatkan individu dan kelompok sosial yang disatukan oleh satu bahasa yaitu “MUSIK”. Pada akhirnya, musik mampu menjadi ruh yang menyatukan, menembus aneka bahasa yang memisahkan, tanpa peduli suku, agama ras, dan budaya, ideologi dan agama.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

Hinhin Agung Daryana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hinhin 'Akew' adalah salah satu tokoh yang sudah bergelut di ranah musik bawah tanah sejak tahun '90an. Ia merupakan seorang gitaris dan akademisi yang fokus mengajar hal-hal yang berkaitan dengan musik. Hari ini, ia aktif dan bermusik bersama Nectura dan Humiliation.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner