Spirit Venue-Venue Karinding Attacks di Eropa (Bagian Satu Europalia 2017)

Spirit Venue-Venue Karinding Attacks di Eropa (Bagian Satu Europalia 2017)

Vooruit, Gent, Belgia
Venue ke dua kami adalah Vooruit di Kota Gent, Belgia. Vooruit juga merupakan bangunan bersejarah di Gent, Belgia. Vooruit pada awalnya merupakan festival dan pusat seni gerakan buruh yang berbasis di Gent, dengan sebuah ballroom, bioskop, teater, dan lain-lain. Sekarang ini terutama digunakan untuk konser dan acara budaya lainnya. Vooruit dirancang oleh Ferdinand Dierkens dan dibangun antara 1911 hingga 1914 dan menjadi simbol gerakan sosialis pada periode perang. Bangunan itu dinamai menurut organisasi konsumen sosialis, semacam koperasi di Indonesia, Vooruit yang berarti "forward". Keberadaannya sendiri didukung oleh Edward Anseele untuk melindungi pekerja dari ketidakstabilan kapitalisme dan terutama memberikan ruang bagi para pekerja agar bisa makan, minum, dan menikmati sajian seni dan budaya dengan biaya terjangkau.

Sebagai festival dan pusat seni, Vooruit adalah bagian dari masyarakat Flemish yang terkotak-kotak sampai Perang Dunia II. Setelah perang, bangunan tersebut terbengkalai sampai diluncurkan kembali tahun 1982 dalam bentuknya yang sekarang sebagai pusat kebudayaan. Pada 1983 Vooruit diakui sebagai monumen bersejarah yang terdaftar. Vooruit terus beroperasi selama proses restorasi, dari tahun 1990 hingga 2000. Tahun 2000, Vooruit usai dipugar dan dianugerahi penghargaa Monumen Flemish of the Year Prize. Saat ini, Vooruit tak hanya digunakan sebagai tempat berpesta dan konser, tapi juga untuk acara-acara kebudayaan dan debat. Di gedung ini pula Karinding Attack kembali dijadwalkan tampil bersama Uwalmassa, Otto Sidharta, dan Tarawangsawelas malam itu. Sambutan yang baik datang dari para audiens Vooruit malam itu, walau cenderung pasif, tidak seperti Berghain yang luar biasa semalam sebelumnya. Namun pengalaman panggung pertama di Gent membuat semangat kami semakin menyala. Usai panggung, kami langsung berangkat menuju Brussel.

Les Ateliers Claus, Brussel, Belgia
Tiba di Brussel tanggal 17 November 2017 kami langsung beristirahat di apartment Brigittines Artist Accomodation, tepat di sebelah Briggitines Chapel, bangunan tua dilindungi di Belgia dan kini digunakan sebagai ruang inisiatif seni, kafe, dan restoran, sebelum akhirnya melakukan soundcheck di Les Ateliers Claus. Ini adalah venue kami malam ini yang di malam sebelumnya tampil Thurston Moore, voaklis, gitaris band Sonic Youth. Dibangun oleh orang Prancis yang inspiratif, Frans Claus, saat dia pindah dari Gent ke Brussel, Les Atelies Claus membawa angin segar dan podium baru bagi para eksperimentalis di kota, juga tempat-tempat lain dari seluruh dunia. Selama rentang satu dekade, Les Ateliers Claus telah menjadi pusat seni dan gedung konser di Sint-Gillis, juga dilengkapi depot furnitur daur ulang. Seniman ini mengorganisir kegiatan dan lokakarya dan sejak 2006, konser diselenggarakan secara profesional. Selain musik, ada juga pergelaran tarian, pertunjukan, seni visual, juga residensi di mana para seniman bisa tinggal di sana dalam waktu singkat untuk mengerjakan sebuah karya seni yang diprogramkan pada fokus eksperimentasi dan avant-garde.

Kami menghajar panggung dengan energi penuh malam itu di hadapan sekitar seratusan audiens. Musik kami yang menghentak serta penampilan yang atraktif membuat Karinding Attack menampilkan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan tiga rekan kami selama tur Europalia ini. Tujuh lagu dilibas dengan sukses dan ternyata audiens sangat menyukai kami. Saat kami menyudahi penampilan, ternyata audiens meminta encore. Kami kembali naik panggung dan memainkan dua lagu lagi. Usai dua lagu kami pamit dan turun panggung, namun audiens masih meminta encore. Akhirnya kami kembali naik panggung dan memainkan dua lagu lagi sebelum akhirnya pamit. Namun audiens tetap meminta encore, sehingga kami akhirnya kembali naik ke panggung. Sungguh sebuah pengalaman penampilan yang luar biasa. Sepanjang karir saya bermusik hampir 30 tahun ini, baru sekarang saya mendapat encore hingga tiga kali. Kami sungguh berterima kasih kepada audiens Brussel yang luar biasa dan menyuntikkan energi sangat besar bagi kami—hingga hari ini.


Bersama Christoph, Road Manager Europalia 2017

Iman Rahman Anggawiria Kusumah

Penulis adalah musisi, sejarawan, rekreasioner, dan adiktivis.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner