Seputar Piringan Hitam Kiri Kanan

Seputar Piringan Hitam Kiri Kanan

Andre “Kubil” Idris adalah teman lama. Mengenalnya sejak 1996 ketika ia menjadi gitaris band hardcore Frontside, lalu ia sempat membentuk band new wave berumur singkat Halusinasi, sebelum kemudiaan membentuk The Upstairs pada 2001. Sedangkan Deni adalah slacker dari Bogor yang pertama kali saya kenal saat bersama Reid Voltus, lalu Sex Sux, hingga ia bersolo karir. Deni juga turut menjadi produser untuk split album saya bersama Joni Mustaf (moniker dari Mohd. Jayzuan, singer-songwriter/penulis/seniman asal Ipoh, Malaysia) yang diberi judul Sorry, Poor Connection, dirilis oleh Ruru Records pada 2019. Sempat menjadi rutinitas saya bolak-balik Jakarta-Bogor untuk menulis lagu dan rekaman di kamar Deni.

Sedangkan rumah Andre “Kubil” dekat saja, kami sesama warga Tebet. Saya ke kediamannya, kemudian kami sepakat untuk berfoto di sebuah lapangan basket di dekat rumahnya. Lapangan itu familier bagi saya. Tipikal lapangan basket di kompleks perumahan. Di dekat rumah ibu saya, ada juga lapangan seperti ini, terdapat kandang ayam di dekatnya. Sewaktu saya kecil, saya merasa ring basketnya tinggi sekali.      

Di lapangan basket di dekat rumah Andre “Kubil”, salah satu papan ring-nya rusak. Koyak. Bolong. Saya ambil posisi berpose di dekatnya. Pas sekali, hari itu saya mengenakan kaos Michael Jordan, legenda Chicago Bulls yang harum namanya semasa saya SMP dahulu, 1989-1992.

Kaos Jordan itu saya dapatkan pada masa kejayaan Jordan berdetik-detik di angkasa untuk slam dunk sambil bergaya. Hampir pasti kaos itu adalah oleh-oleh dari sepupu sepulang dari luar negeri. Di masa itu, sebetulnya jauh lebih ingin mendapat kaos band thrash metal dibanding basket. Tapi nyatanya, hari ini kaos itu masih favorit untuk dipakai lagi, ketika manggung sampai acara seminar internal tentang olahraga di kantor dahulu. Dan kini: sampul album piringan hitam!

Rambut saya agak gondrong di foto itu. Diambil pada masa pandemi sebelum era vaksinasi, kebanyakan orang kala itu enggan pergi ke tempat cukur rambut. Lama-lama jadi sekalian berpenampilan rambut agak panjang. Saya salah satunya.

Untuk bagian sleeve di dalam kemasan, Andre “Kubil” memotret saya bersama mobil Jeep.  Nuansa “klasik” semakin bergulir saja dibuatnya.

Sementara itu, Andre Yuliawan sudah mulai mencari-cari nama untuk perusahaan rekamannya, yang dia bentuk untuk merilis album ini, hingga akhirnya ia memutuskan nama Cathysri Records. Di sisi lain, saya juga telah menyelesaikan rekaman album Penembak Bayaran. Karena sedang intens mempersiapkan piringan hitam Kiri Kanan bersama Andre, maka saya mengajukan padanya untuk sekalian merilis album Penembak Bayaran dalam format Compact Disc. Maka CD Penembak Bayaran pun menjadi rilisan pertama Cathysri Records.

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama the Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner