Selamat Datang di Era Baru: Apokaliptika

Selamat Datang di Era Baru: Apokaliptika

Akhir bulan Maret, saya bersama Adria menuju ke Dark Tones Studio. Karena di masa awal PSBB, jadi kami harus mengikuti peraturan, Adria duduk di belakang kemudi dan saya di kursi belakang seperti naik taksi. Rekaman memakan waktu cukup singkat, tidak sampai tiga jam, lebih cepat daripada saat rekaman vokal untuk "Mantra Bentala". Akhirnya, "Apokaliptika" dipilih sebagai judul setelah Adria menyelesaikan mixing-nya di pertengahan bulan April.

"Apokaliptika" sendiri diambil dari bahasa Yunani: apokalips yang artinya menyingkapkan tabir, dalam hal ini Yesus sebagai mesias. Sebuah kejadian yang membuat zaman berganti atau perubahan peradaban. Sementara mastering kembali dikerjakan oleh Bennitho Siahaan, seperti halnya "Mantra Bentala". Mitra Rizky, eksekutif produser dan pemilik Blackandje Records meminta lagu ini juga dibuat videonya dan rilis di bulan Mei.

Saya menghubungi Jahlo Gomes, seorang kawan yang juga membuat logo font dan banyak artwork Down For Life untuk membuat artwork "Mantra Bentala" dan "Apokaliptika". Setelah dua minggu, akhirnya satu artwork rampung untuk "Mantra Bentala". Kami masih menunggu artwork untuk "Apokaliptika", tapi seperti biasa kendala seniman adalah timeline. Akhirnya, saya, Mitra dan Jahlo sepakat artwork "Mantra Bentala" dipakai untuk "Apokaliptika", tentu dengan sedikit penambahan ornamen agar lebih sesuai.

Kemudian, video digarap oleh Kereta Badja, sebuah production video lirik milik AA drummer Vomitolgy, yang biasa juga mengerjakan video lirik band rilisan Unique Leader. Akhirnya, video selesai dan siap rilis, tapi kembali ada kendala karena beberapa roster dari Blackandje Records: Fraud, Viscral, Rottenblast dan Inlander juga dijadwalkan merilis video. Hari Minggu tanggal 31 Mei 2020 dipilih untuk merilis video "Apokaliptika". Ini adalah hari dan tanggal yang cukup religius sebenarnya, sayang tidak dapat saya tuliskan di sini. Silahkan menerka sendiri, hehehe.

Mungkin banyak yang menganggap lagu "Apokaliptika" merespon pandemi Covid-19. Ya, itu tidak salah, tapi sebenarnya lebih ke personal dan subyektif bagi saya pribadi juga Down For Life. Kalau apokalip juga bisa diartikan seperti akhir sebuah zaman, "Apokaliptika" adalah apokalip bagi Down For Life. "Apokaliptika" adalah penanda berakhirnya zaman lama sekaligus pembuka era baru Down For Life. Beberapa “kiamat” harus kami lalui dalam penggarapan lagu tersebut, seperti yang saya ceritakan di atas. Penggalan lirik dari "Apokaliptika" inilah yang menggambarkan apa yang terjadi di balik lagu tersebut.

Semua ini hanyalah ujian
Siapkan jiwa untuk bertahan
Dalam perubahan peradaban

Tertawalah jangan menyerah
Bersinarlah terangilah
Kita adalah pejuang
Bangkit dalam kemuliaan

Selamat datang di peradaban baru Down For Life!

BACA JUGA - Down For Life Rilis Single Terbaru di Tengah Serangan Pandemi

Stephanus Adjie

Stephanus Adjie. Dikutuk menjadi metalhead sejak 1990 sampai akhir menutup mata.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner