Rubah or Die!; Music Disrupts Pandemic 4.X

Kebiasaan untuk menonton secara streaming juga mulai membudaya di masyarakat. Semua kalangan sepertinya sudah memahami konsep mengkonsumsi internet untuk menonton suatu konten online. Berarti akan ada persaingan dalam aspek kualitas dan kuantitas untuk menyuguhkan sajian live streaming agar mudah dan menarik untuk ditonton. Hal ini menjadi cambuk bagi para operator, sound engineer, broadcaster, dan juga tentunya bagi para musisi sendiri untuk belajar memahami hal baru, yaitu menyajikan live performance secara online. Pastinya, ada beberapa hal baru, baik secara teknis maupun perlengkapannya.

Mulai beralihnya kenyamaman audiens dalam menikmati pertunjukan musik di ranah virtual juga mendorong pengembangan teknologi software dan aplikasi yang bisa semakin memudahkan audiens dalam mengakses pertunjukan. Pengembangan teknologi 4G menuju 5G juga menjadi satu visi baru dalam pembangunan internet di ranah yang lebih luas yang tentunya akan terhubung dengan pengembangan teknologi perangkat. Di ranah pendidikan, berkembangnya showmanship musisi yang kini dituntut tak hanya bagus tampil secara on ground namun juga bagus secara on line membuka berbagai workshop dan pengambangan pendidikan yang menjadi pekerjaan rumah bagi sekolah-sekolah musik.

Ini tentu baru dari satu gelintir saja peluang-peluang yang belum banyak dikembangkan dalam kondisi ini. Masih banyak aspek-aspek lain yang tentunya seperti gunung es, ketika kita mau menelaahnya secara mendalam, ternyata masih banyak sekali pengembangan musik ini yang bisa menjadi peluang untuk tetap hidup, bersenang-senang, serta tentunya membangun ranah musik ini bersama-sama. Cuma tiga kata memang dalam disrupsi musi yang terjadi sejak tahun XXXX//2020 ini : Rubah or Die!