Pohon Tua Creatorium: Regenerasi Maksimum

Pohon Tua Creatorium: Regenerasi Maksimum

Soal orang-orang yang diajaknya bekerjasama, tim buru sergapnya, mereka merupakan kontingen yang biasa diajaknya kerjasama, kolega kerjanya di Navicula. Sebut saja misalnya Gun dan Ira. Dadang ultra bersyukur mereka membantunya dengan ikhlas, tanpa mengharap imbalan bejibun atau memiliki agenda tertentu. Mereka percaya dengan apa yang Dadang lakukan dan tawakal mendukung. “Bagaimana ujungnya kemudian, mereka itu, istilahnya, ah, kerja saja dulu, senang-senang saja dulu. Barang bagus semestinya, seperti seleksi alam pada umumnya, juga bakal berujung bagus,” jelas Dadang berbinar.

Gun menyumbangkan studionya untuk dipakai rekaman serta seluruh proses produksi. Ira berzakat tenaga, layaknya road manager. Serta ada beberapa lagi yang Dadang belum mau sebutkan nama-namanya.


Dadang didampingi penyokong setianya, Gun.

Jajaran musisi yang ia garap di antaranya adalah Nosstress, Made Mawut, Soul & Kith, R.I.V.A.B.A, Manja, dan beberapa lagi dalam proses. Empat nama pertama sudah resmi menerbitkan album di bawah bendera PTC. Nosstress dan Mawut telah mulai merajalela di panggung-panggung adiluhung skala nasional. Soul & Kith serta R.I.V.A.B.A pamornya di kancah lokal pun mulai benderang. Sementara Manja—Mark, Nick, dan James; trio art-pop yang sedang moncer di skena Tanah Dewata—sedang berkutat di studio dan dibujuk halus oleh Dadang agar segera menyelesaikan albumnya (baca: diintimidasi). Mutlak diketahui: Dadang kurang percaya dengan ketibaan mood berkesenian. Ia lebih suka mencarinya sendiri, merebutnya langsung, tak harus senantiasa menunggu si mood datang. 


Aksi termutakhir dari Pohon Tua Creatorium, 6 Maret 2020. Penerbitan mini album R.I.V.A.B.A dan showcase artis-artis label tersebut.

Halo Nusantara, setelah Anugerah Musik Bali, Grammy Awards versi daerah satu-satunya di Indonesia, kini Bali menggebrak lagi lewat Pohon Tua Creatorium. Terus menggeliat; skena kecil tapi duh-gusti kuat. Nah, sejawat anak negeri bagaimana, siap?

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner