Pohon Tua Creatorium: Regenerasi Maksimum

Pohon Tua Creatorium: Regenerasi Maksimum


Made Mawut dan albumnya yang semarak puja-puji, Merdeka 100%.

“Wah, ada banyak yang kirim proposal. Entah kerjasama, entah semacam ingin diorbitkan. Bukan cuma dari Bali. Dari seluruh Indonesia malah. Lumayan ada beberapa yang bagus. Cuman kayaknya bakal mahal jatuhnya di urusan produksi kalau ngerjain yang berdomisili di luar Bali. Apalagi di Bali ada bertebaran bakat-bakat yang masih perlu didukung. Mending fokus di Bali saja dulu,” papar gitaris panutan banyak orang ini.

Hal yang pula selalu tajam disorot Dadang adalah tentang regenerasi. “Setelah Superman Is Dead, Navicula, The Hydrant, Nosstress, dan sedikit lainnya, kita punya siapa lagi? Belum ada kan yang terlalu menonjol? Berarti regenerasi kurang jalan,” kata dia dengan pandangan nanar, “Seperti pengalaman Navicula yang karir sedikit tersendat karena seperti kehilangan arah di tengah jalan—untungnya kami ini musisi tahan banting, kebal segala cuaca—tapi seiring waktu lalu kami paham peta belantika musik, punya kompas kuat karena digembleng pengalaman, jadi tahu mesti ngapain berikutnya. Habis ini apa, dibawa ke mana, ditambahin siapa, yang gitu-gitu.”


Soul & Kith, duo yang kian mengkilap sejak diurusi serius oleh Pohon Tua Creatorium.

Dadang mengklaim nihil ambisi muluk dalam menjalankan PTC. “Ambisiku sudah digeber di Navicula. Hampir semua hal ideal yang ada di benakku bisa dibilang sudah terpenuhi di Navicula.” Ia bilang bahwa PTC ini bak taman bermainnya, menjalankan rasa senang. Baginya adalah sebuah hal indah jika bisa mengulurkan tangan memberi bantuan, membukakan jalan bagi musisi-musisi berbakat—utamanya Bali—yang tinggal digas saja agar larinya lebih ngebut. “Aku gak pasang target apa-apa. Ini caraku bersenang-senang. Seandainya ternyata PTC berkembang membesar ya bagus, disyukuri saja.”

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner