Musik Metal dan Kesehatan Mental

Musik Metal dan Kesehatan Mental

Di samping semua analogi kondisi mental seseorang dengan sebuah musik, kembali lagi bagaimana untuk menstabilkan atau menjaga kondisi mental kita. Sama pentingnya seperti kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga. Sebagian cara yang sudah dibahas merupakan bentuk katarsis seorang metalhead dalam menumpahkan emosi dalam karyanya, menjadikan musik metal sebagai karakter pengisolasian diri dari tekanan lingkungan sehari hari. Tips lain yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan pendekatan pada titik spiritual; mendekatkan diri ke Tuhan dan berfokus pada diri kita. Salah satu cara lainnya adalah dengan yoga.

Awal mula saya menyukai yoga ketika saya usia 19 tahun. Karena pada dasarnya sejak kecil saya merupakan orang yang menyukai aktivitas fisik olahraga apapun, yoga turut menyita rasa penasaran saya. Katanya, yoga adalah olahraga yang ringan namun punya banyak manfaat. Makin bertambah lagi rasa penasaran dan mencari tahu benefit dari yoga itu sendiri muncul ketika saya terjebak dalam toxic relationship selama empat tahun. Selain untuk fisik, juga untuk menstabilkan dan menjaga kesehatan mental saya. Makin lama, saya makin suka yoga. Saya tahu yoga dengan hal yang slow dan calm, tapi apakah tidak mungkin jika yoga menggunakan musik keras? Yuk, sekarang kita bahas tentang ini.

Yoga. Apa yang muncul di benak kalian ketika mendengar kata yoga? Sebuah meditasi? Suatu latihan? Yoga dengan bentuk meditasi yang kita tahu membawa dan bertujuan untuk mencapai titik kedamaian yang berpusat pada diri dan merilekskan pikiran, mulai dari psikis dan terhubung dengan fisik kita. Dengan tidak terlepasnya gerakan meditasi tertentu, diiringi alunan lagu yang santai, slow tempo dan suara-suara alam yang menyatu di dalamnya. Namun, apa jadinya jika kita sebagai metalhead ingin melakukan yoga dan ingin menggabungkan dua hal tersebut?

Wanita kelahiran Bandung '97 yang mendalami ranah musik underground dari tahun 2011 hingga akhir hayat nanti. Vokalis dari band INVICTA dan PIGPHOBIA, mendalami dunia modelling dan photography serta menjadi mahasiswi Psikologi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner