Musik Metal dan Kesehatan Mental

Musik Metal dan Kesehatan Mental

Berbicara tentang musik dan kondisi mental seseorang sangat lah luas, sama halnya dalam pembahasan jenis musiknya itu sendiri maupun ranah dunia kesehatan mental. Seperti kita tahu, music heavy metal sendiri diisi dengan distorsi yang keras, warna-warna gelap yang pekat dalam visualisasi, vokal yang persuasif, serta gambaran tertulis mengenai manic dan depresi atau kondisi mental breakdown yang ditumpahkan dalam lirik-liriknya. Dalam hal ini, ada beberapa analogi atau kesamaan antara musik metal dan gangguan mental, dan lebih spesifiknya kita bahas dengan gangguan bipolar disorder. Contoh yang pertama ditunjukan melalui potensi musik heavy metal dalam memicu gejala bipolar itu sendiri seperti struktur dari kecepatan, pola ritme, dalam vokal sendiri seperti menggeram, menjerit, mendengus. Meskipun lagu-lagu tersebut tidak disusun untuk secara langsung ke hubungan dengan gangguan bipolar, tapi kemungkinan memberi sorot kesamaannya antara struktur dan lirik musik dengan emosi yang dialami seorang bipolar.

Beberapa lagu di antaranya ada pada album Lugal Ki En dari Rings of Saturn. Album ini menganalogikan halusinasi dan delusi dengan melambangkannya lewat unsur-unsur dari luar angkasa dan invasi alien dalam elemen psychedelic dalam stoner metal. Simptom yang ditunjukan adalah psychosis dan abusive.

Lalu ada "Frowning" dari Murdered by Grief. Analogi depresi bipolar digambarkan dalam Musik dirge dikombinasikan dengan ritme yang sangat lambat, menciptakan ambien kegelapan dalam suasana kegelapan; doom/funeral doom dengan menunjukan simptom paranoid dan pemikiran tidak wajar hingga ideologi untuk bunuh diri.

Selanjutnya, "At the Bottom" dari Odium, dalam analogi tempo yang lambat menggambarkan pesimisme, suasana hati depresif dikombinasikan dengan kecepatan drum double pedal (misalnya, depresi yang gelisah); kecepatan ritmis dikombinasikan dengan geraman monotonik, dalam, dan tidak jelas dalam alunan brutal death metal (anxiety-mania) dengan menunjukan simptom overlap dan gejala manic dan depresi.

Wanita kelahiran Bandung '97 yang mendalami ranah musik underground dari tahun 2011 hingga akhir hayat nanti. Vokalis dari band INVICTA dan PIGPHOBIA, mendalami dunia modelling dan photography serta menjadi mahasiswi Psikologi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner