Mosh Pit, Sebuah Ruang Bebas untuk Berekspresi dan Melepas Emosi

Mosh Pit, Sebuah Ruang Bebas untuk Berekspresi dan Melepas Emosi

Seiring dengan makin besarnya perkembangan industri musik rock, maka arena mosh pit pun mengalami perubahan. Dulu, arena mosh pit hanya hadir di ruang-ruang kecil, seperti bar dan ruang bawah tanah pribadi dan hanya melibatkan komunitas dalam satu kelompok saja dengan jumlah yang terbatas. Kini, arena mosh pit hadir dalam skala yang lebih besar dengan melibatkan jumlah massa yang sangat besar.

Yang pernah tercatat dalam sejarah adalah pada tahun 1991, ketika festival musik Lollapalooza digelar untuk pertama kalinya dan melakukan tur secara nasional di benua Amerika. Yang menjadi line up saat itu adalah Jane's Addiction, Siouxsie and the Banshees, Ice-T, Violent Femmes, Fishbone, The Butthole Surfers dan The Rollins Band. Hampir di setiap kota di negara bagian yang disinggahi dipenuhi oleh ribuan penonton yang melakukan moshing, menciptakan sebuah arena mosh pit dengan skala yang besar.

Akibat dari makin besarnya arena mosh pit dengan skala penonton yang terlibat di dalamnya maka faktor keamanan akhirnya menjadi perhatian utama. Pada bulan Mei tahun 1995, ketika band Smashing Pumpkins menggelar konser mereka di Dublin, Irlandia, seorang penonton berusia 17 tahun bernama Bernadette O'Brien tewas di tengah arena konser. Dari hasil penyelidikan, diduga gadis tersebut tewas akibat terjebak dan terinjak-injak di tengah ribuan orang yang sedang melakukan moshing. Dampak dari peristiwa tersebut, akhirnya Smashing Pumpkins dalam setiap pertunjukannya melarang penonton untuk melakukan aksi moshing. Kemudian di tahun 1999, ketika festival musik legendaris Woodstock kembali hadir di Amerika menghadirkan band-band yang didominasi oleh musik metal.

Festival dalam rangka perayaan 30 tahun Woodstock digelar selama tiga hari, didatangi oleh lebih dari 400.000 penonton, melibatkan 10.000 orang pekerja. Ini tercatat dalam sejarah sebagai festival musik terbesar yang pernah digelar. Festival ini sekaligus menjadi catatan kelam dalam industri pertunjukan di Amerika dan industri musik dunia. Ratusan ribu orang melakukan moshing dalam arena yang luas, lalu pecah menjadi aksi tawuran masal. Kerusuhan terjadi hingga keluar arena festival.

Tercatat, ada puluhan ribu orang yang dilaporkan mengalami cedera fatal selama festival ini digelar. Rata-rata mereka yang menjadi korban adalah orang-orang yang terlibat dalam aksi moshing. Yang paling memalukan sekaligus jadi catatan paling kelam adalah banyak terjadi aksi pelecehan seksual dan tindakan pemerkosaan di tengah arena moshing Woodstock Festival 1999. Dari ribuan laporan, yang masuk hanya 44 kasus yang tercatat dilakukan penyelidikan resmi, dan hanya satu orang tersangka yang diseret ke pengadilan. Beberapa lembaga Hak Asasi Manusia melakukan reaksi keras dan menggelar aksi protes, hingga akhirnya festival tersebut dilarang hingga batas waktu yang tidak ditentukan di hampir semua negara bagian di Amerika. Festival tersebut baru kembali digelar pada tahun 2017 di Polandia dan tidak mendapatkan respon yang antusias.

Ranah musik bawah tanah Kota Bandung tidak akan pernah sama jika Addy Gembel tidak hadir di era '90an. Bersama grup musik ekstrim yang dinamai Forgotten, ia lantang menyuarakan tentang hal-hal provokatif dan kontroversial, dengan dua jenis pilihan bahasa: frontal dan sangat frontal. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner