Menyerahkan Diri dan

Menyerahkan Diri dan "Terjebak" dalam Harmonika

Awalnya, saya merasa berkecil hati. Namun, dorongan kang Pochang menumbuhkan semangat saya. Saya mulai mencari referensi di YouTube dan melihat banyak tutorial cara bermain harmonika, salah satunya adalah kanal YouTube dari Jason Ricci, salah satu pemain harmonika diatonik terbaik di dunia yang saya rasa liar sekali dalam bermain harmonikanya.


Beginning Harmonica, Lesson #1, Jason Ricci, (C Harp).023

Semakin tinggi angan dan keinginan saya untuk bisa bermain harmonika seakurat dan secepat dia. Saya mulai mengidolakan beberapa pemain harmonika lainnya, seperti Brendan Power, Sugar Blue, Little Walter, John Popper, Christelle Berthon, Rachelle Plas dan banyak lagi. Mereka semua dapat dibilang “racun” bagi saya. Hingga suatu saat, setelah berjalan setahun dalam mempelajari harmonika, saya merasa “terjebak”. Saya kembali putus asa, karena saya tidak mampu mengejar skill yang saya harapkan. Di samping itu, saya menjadi kurang fokus dalam bernyanyi, dan tidak jarang saya habis kesabaran dalam melatih diri saya saat memainkan harmonika.

Merasa menyerah, saya lemparkan harmonika ke tembok kamar saya dan berhenti menyentuh harmonika selama kurang lebih satu setengah tahun. Saya merasa tidak mampu untuk dapat mengerti dan menguasai teknik single note, bending, vibrato dan tremolo, apalagi bermain cepat seperti mereka. Saya mengurungkan niatan untuk menjadi pemain harmonika dan kembali fokus membuat karya bersama Sarah N’ Soul.

Seiring berjalannya waktu, saya merasakan kerinduan terhadap harmonika. Saya mulai mencoba untuk menyentuhnya dan meniupnya kembali. Ada rasa yang tidak bisa saya ungkapkan saat itu, bahwa hati saya memang sangat menginginkannya. Saya putuskan untuk membuka diri dan pikiran saya. Ini semua hanya ekspektasi yang berlebihan di luar keterbatasan kemampuan saya. Saya hanya berhenti sebelum mencoba lebih keras lagi.

Akhirnya, saya memutuskan untuk belajar via Skype dengan Jason Ricci, karena beliau memang membuka harmonica lesson. Jason cukup membuka mata juga pikiran saya. Saya pun mulai bertanya dan mendiskusikan banyak hal dengan Nissan sebagai partner saya dalam bermusik. Dia merasa sangat senang karena keinginan saya untuk kembali mempelajari harmonika kembali hadir. Saya tidak lagi berkecil hati, meski saya berangkat dari penyanyi yang “buta” akan dasar musik, seperti chord dan lain sebagainya.

Setelah melewati berbagai fase, akhirnya saya mengerti kendala yang selama ini saya hadapi saat mempelajari harmonika, yaitu saya melewati “prosesnya”. Saya ingin cepat bisa, saya ingin dapat bermain cepat dan menguasai semua tekniknya, tanpa ingin melalui prosesnya. Sebelum bermain cepat, saya lupa bahwa saya harus bermain lambat terlebih dahulu. Setiap orang pasti akan menemukan cara belajar yang berbeda-beda dan senyaman mungkin. Saat merasakan “klik”nya, saya yakin anda tidak akan merasa terjebak seperti sebelumnya.

Menurut saya, bermain harmonika sama seperti bernyanyi. Hanya saja, saya mengaplikasikan nyanyian saya ke dalam lantunan harmonika. Saya tidak cukup mahir untuk tahu note apa yang saya mainkan, tapi saya tahu di mana letak atau posisi setiap note yang ada dalam harmonika.

Kali ini, saya senang merasa “terjebak” dalam harmonika dengan situasi yang berbeda. Malah, saya menikmati setiap proses yang saya lalui sampai hari ini. Perasaan “terjebak” itu berubah menjadi satu bentuk rasa syukur, di mana melalui segala macam perjalanan, naik turun, ternyata saya menemukan sebuah dunia yang justru semakin melengkapi saya dan saya bahagia berada di dalamnya, menari-nari dengan segala bentuk nada, baik melalui pita suara saya atau lewat alunan harmonika. Dengan begitu, saya tidak perlu melarikan diri lagi darinya, justru saya merasa dekat dengannya. Saya tetap konsisten dengan bernyanyi sesuai impian saya, dan saya tetap bernyanyi lewat lantunan harmonika saya.

Sarah Saputri

Sarah Saputri adalah seseorang yang memiliki ketertarikan pada dunia tarik suara dan alat musik harmonika. Kecintaannya pada dunia musik dituangkan dalam grup duo Sarah N' Soul.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner