Menguak Esensi Humor Pada Musik (Pop) Punk Rock
Momen-momen penuh humor dan absurd yang terjadi di Gilman akhirnya memberikan efek yang signifikan kepada band-band yang pernah atau sering manggung di sana. Ambil contoh Green Day. Fashion dan stage act mereka di era Lookout! Records sampai di album Insomniac sempat menuai kritikan jurnalis elitis dan punk puritan, karena citra yang mereka tampilkan di berbagai media massa terbilang konyol dan nggak serius untuk disebut sebagai band punk. Tapi toh karena memang mereka sudah terbiasa dengan hal seperti itu ketika mereka sempet aktif nongkrong di Gilman, sampai akhirnya tetep aja kebawa ketika mereka udah jadi rockstar. Tentu citra sruntulan yang ditampilkan Green Day ter-amplified secara massal ketika mereka mendobrak industri musik sebagai “band punk rock pertama yang masuk label mayor”. Semua orang akhirnya beropini pendek kalau sifat humoris personil band punk itu sebuah kewajiban dan menyama ratakan kalau sifat seperti itu pasti dimiliki oleh hampir semua band punk.
Pada akhirnya kasusnya akan seperti Green Day yang memang secara historis terbentuk seperti itu karena nongkrong dengan orang-orang yang konyol, atau mungkin ada saja band-band lain yang merasa harus humoris karena pemahaman alakadarnya mereka soal topik yang mereka mau angkat. Pada akhirnya, menjadi humoris di dalam punk rock adalah sesuatu yang opsional. Mau yang ditampilkan itu serius atau konyol, yang penting nggak palsu dan tetap fun.
*Bacaan pelengkap dan referensi singkat untuk tulisan ini:
https://www.popmatters.com/rebel-rockin-roots-punk-rock-humor-2595514604.html?rebelltitem=5#rebelltitem5
https://www.cityartsmagazine.com/whats-funny-about-punk-rock-chris-estey/
https://eastbayyesterday.com/episodes/the-east-bay-punk-explosion/
Comments (0)