Mengajar Vokal karena Dendam Pribadi

Mengajar Vokal karena Dendam Pribadi

Tidak semua vokalis yang belajar bareng saya sukses merubah vokalnya jadi lebih baik. Ada juga yang tidak berhasil, alasannya karena mereka berhenti atau tidak melanjutkan latihannya. Tidak semua orang siap digembleng dengan pola latihan yang saya berikan, tapi setiap orang yang melanjutkan latihannya sejauh ini, vokal mereka bertambah baik dan karakter vokalnya semakin matang.

Waktu tersingkat mengejar deadline adalah tiga minggu, ketika Jeruji bersiap tur ke Eropa. Saat itu Rangga Lawe hanya punya waktu tiga minggu sebelum mereka berangkat dan saya harus memutar otak bagaimana caranya sekian materi untuk perform bisa diserap dalam waktu tiga minggu, itu pun hanya kurang lebih enam kali latihan. Setelah itu, saya dihadapkan dengan beberapa orang yang dikejar deadline preparing album, seperti Aher (Kill the Day), Radit (Resistance), Anggi Runa untuk single Beside, Hardy Nyanknyank (Taring), Dicky Idink (Kick It Out) dan beberapa orang yang belajar bareng karena ingin memperbaiki teknik vokalnya, seperti Aldi (Keparat & Power Punk), Yuwan (Taring), Panji (Veid), Abay Hazar, Dixie (Dead with Valera) dan lainnya.

Karena pandemi yang berlangsung cukup panjang, banyak yang berhenti atau istirahat latihan karena progress bandnya yang sedang tidak produktif, tapi beberapa orang yang bandnya sedang dikejar progress tidak pernah berhenti berlatih, meskipun mereka tidak tahu kapan akan kembali ke atas panggung. Ada yang menyadari bahwa beberapa bulan saja rehat, kualitas vokal mereka turun, tapi ada juga yang terbawa progress band yang tengah santai, jadi mereka pun tidak ada kejaran target untuk latihan vokal. Semoga pandemi ini segera berakhir dan semoga vokalis di luar sana semakin menyadari pentingnya memahami tehnik dasar pernafasan yang benar. Selain kualitas vokal menjadi lebih baik, tubuh pun tidak mengalami hal yang tidak baik.

Bagi saya, Extreme Vocal Alliance bukan sekedar kelas vokal. Hubungan saya dengan mereka pun bukan hanya sekedar guru dan murid, melainkan keluarga kecil yang terbentuk karena kesamaan profesi. Kami bisa bebas diskusi hingga curhat, baik masalah band, vokal, terkadang masalah pribadi juga. Extreme Vocal Alliance adalah wadah di mana saya bisa membagi pengetahuan vokal, saya pun berharap suatu hari nanti ada yang meneruskan apa yang saya lakukan.

Biasa dipanggil Popo Puji. Lahir dan besar di Kota Bandung. Tertarik pada skena musik ekstrem semenjak Sekolah Dasar dan mulai belajar musik dan tergabung dalam band dengan mencoba berbagai genre musik, seperti hardcore punk sampai terakhir terjebak dalam genre death metal. Vokalis death metal band bernama Demons Damn semenjak tahun 2009 dan merilis album padatahun 2013. Beberapa kali menjalani pekerjaan di perusahaan besar tapi hanya merasakan kejenuhan hingga akhirnya memutuskan untuk tidak kembali bekerja di perusahaan manapun dan memilih membuat karya dan movement. Aktivitas sehari-hari menjalankan usaha clothing line bernama Evergrind, melatih atau memperbaiki teknik ekstrem vokal beberapa vokalis yang akan melakukan tur atapun yang akan masuk studio rekaman.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner