Lima Album Pop Favorit 2019
THE ADAMS
Agterplaas
Persis seperti reaksi juri masak Robert David Chaniago saat mencicipi masakan di film Warkop; cukup sekali colek ke lidah, pemenang sudah bisa ditentukan. Begitu pula ketika di suatu malam Indra Ameng, manajer White Shoes & the Couples Company, memberi dengar sejumlah materi terbaru the Adams—kalau tidak salah, dia diminta oleh the Adams untuk menyusun urutan lagu di album ini—maka cukup dengar sebentar-sebentar beberapa lagu, tak sampai satu lagu utuh diputar, saya langsung melepaskan earphone tanda berselera dengannya.
Seringkali memang sulit bicara tentang kualitas pada musik pop ketika selera sering dijatuhkan dalam vonis subjektivitas, namun bagaimana bisa tidak mengundang banyak sepakat bahwa sejumlah lagu the Adams di album ini terdengar begitu harmonis, dengan mutu komposisi nada-jenis suara-ketukan yang tak mudah untuk sembarangan dirangkum oleh siapa saja, terlebih bersama lirik-lirik yang “dewasa” sekaligus “biasa saja”, bersama jelas dan tak begitu jelas yang dekat, dan dengan itu justru takarannya menarik. The Adams memainkan porsinya dengan bukan hanya menyenangkan, bahkan mengharukan. Lebih luasnya lagi: musik mereka mendekati universalitas pada beragam latar pendengarnya. Coba datangi video lirik “Pelantur”, “Timur”, dan “Masa Masa” di YouTube (tiga lagu terkuat di album ini), kemudian baca aneka komentar di sana, maka akan memudahkan untuk mengerti seperti apa kesan pada kehadiran rekaman terkini band ini.
Agterplaas terbilang memuaskan, walau saya tak bisa bilang bahwa semua lagunya nampol. Tentu penonton masih sangat senang saat the Adams memainkan “Konservatif” (yang telah teruji sangat maut) dan “Halo Beni” pada pertunjukan mereka hari ini, tapi bisa tak komplit rasanya tanpa lagu-lagu di album ini mereka bawakan, sementara kita mengetahui kehadirannya.
Comments (0)