Lampung, Step By Step

Lampung, Step By Step

Mendengar kata “Lampung” biasanya langsung mengarah pada beberapa unsur yang identik, seperti kulinernya, Way Kambas dengan gajahnya, atau keeksotisan pesona pantai laut yang akhir-akhir ini seringkali menjadi tempat berlabuhnya para wisatawan domestik sebagai pilihan destinasi wisata Indonesia. Bahkan, wisatawan mancanegara pun kini berbondong-bondong menjamah tanah yang akrab disapa “Sang Bumi Ruwai Jurai” ini.

Lantas, bagaimana jika kita ditanya tentang perkembangan musik di Lampung? Siapa band yang berasal dari Lampung? Ada beberapa band arus utama yang berasal dari Lampung dan terbilang cukup produktif. Kadang, hanya itu yang band-band dengan embel-embel label besar yang kita kenal, lantaran maraknya punggawa musisi Lampung yang bermunculan di medan industri musik major label di tanah air.

Seiring dengan kiprah banyak band yang berkecimpung di arus utama, potensi band independen pun nyatanya patut diperhitungkan. Lampung turut ambil bagian ranah musik independen Indonesia secara militan dan massive, yang tak luput dari khalayak publik. Beberapa unit independen yang sudah banyak menggelar rangkaian tur di kota luar Lampung dan aktif berkarya di belantika musik independen adalah Threesixty, Afternoon Talk, Pagi Nan Cerah, Sunsetkilla, Holaspica, Masbagas, Freedom, Paint In Black, Batas Senja, Soul of Slamming, Mas Karyoo, Darurat Kuadrat, Fatman, serta trio jazz potensial, Tree Song. Mereka adalah segelintir penggiat musik yang sering dijumpai di berbagai helatan musik di Lampung dan sejumlah kota besar lainnya di tanah air. Bahkan sudah ada yang menginvasi Negeri Jiran, Malaysia.

Dalam rangka menyikapi dinamika industri musik di daerah Lampung, mereka cukup mempunyai pola untuk meretas anomali dalam eksistensi berkarya di pasar musik regional pada umumnya. Hal-hal dasar memproduksi karya pun kini dibuat dengan lebih fokus. Mereka memikirkan secara detail dan bersifat sinergi, mulai dari packaging, promosi, dan membangun networking. Yang pasti, pengalaman itu tak luput dari bagaimana mereka menelisik sejarah peradaban musik di Lampung dari masa ke masa. Alhasil, kini kawan-kawan penggiat musik di Lampung mencoba merevolusi step by step, merubah alur menjadi lebih baik, dan berusaha untuk menjadikan musik indie sebagai trademark dalam bermusik.

Meski di era digital saat ini seperti tak ada beda antara major label dan independent label, namun tentunya dari kenyataan tersebut para penggiat musik indie di Lampung tidak serta merta melenggangkan tangan dalam menyikapi fenomena ini.

Botrok, seorang penggiat, penikmat, dan penulis tentang musik. Ia aktif di komunitas musik dan banyak berkecimpung di aktivitas beberapa grup musik yang berbasis di Lampung.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner