Lampung, Step By Step

Lampung, Step By Step

Fenomena di Sisi Lain
Di satu sisi, perkembangan dan tren industri indie semakin menggeliat. Indikatornya dapat dilihat dari semakin maraknya grup band indie yang mampu bertengger dan mewarnai belantika musik tanah air. Bahkan, saat ini tren grup indie papan atas, yang sebelumnya berafiliasi dengan konsep major label, banyak yang beralih ke indie dengan berbagai alibi, atas nama logika maupun bisnis. Di lain sisi, kinerja industri indie di bumi Lampung sepertinya masih menghadapi sejumlah tantangan dan kendala yang mesti dicari solusinya. Mulai dari permodalan, manajemen, produksi, marketing, fasilitas dan akses. Begitulah…

Bicara pesona industri indie memang tak hanya sekedar bicara soal karya dan idealisme serta pamor, tapi juga fenomena yang berbuntut paradigma, lantaran terjadinya perubahan dan inovasi serta kebutuhan. Ya, indie memang sebuah fenomena global yang mencuat di era tahun ‘90an. Realita itu memberi efek domino bagi perkembangan indie di bumi Lampung.

Boleh jadi, efek domino itu menorehkan berbagai alasan bagi penggiat musik indie di Lampung, mengapa indie disebut fenomena. Salah satunya adalah, bahwa dalam dunia industri musik indie dibutuhkan teamwork yang memiliki jiwa kewiraan dan mampu menembus akses, dalam tanda kutip. Tanpa itu, tidaklah berlebihan jika pada akhirnya kita akan menuai isapan jempol belaka. Analogi klise tentang konsep indie (mandiri atau D.I.Y) sejauh ini adalah modal sendiri, produksi sendiri, pemasaran sendiri, akses diolah sendiri dan lain sebagainya.  Karena benang merahnya adalah sendiri, atau independen, atau mandiri, maka mau nggak mau kita harus mengemasnya dengan jiwa kewiraan. Artinya, bukan sekedar duduk manis di belakang meja sambil pegang gitar plus ngopi yang dibuat oleh seorang roders.

Nah, ada sebuah pertanyaan bijak, “sampai kapankah sebuah grup indie akan mampu bertahan dan bisa mewujudkan mimpinya dalam melakoni kinerja kreatifnya dengan pola kemandirian?”. Itu lah tantangan yang dapat dijadikan dan diolah sebagai peluang bagi grup indie di manapun berada, termasuk penggiat grup indie di Lampung. Yang jelas, merajut tabir dunia indie memang unik dan menarik. Uniknya, karena menjanjikan sebuah harapan dan kepuasan. Menariknya, lantaran terkemas dengan idealisme, tantangan dan kreativitas tanpa batas. Para penggiat musik indie di tanah Lampung pada akhirnya harus memaklumi bahwa apapun yang dilakoninya harus bergandengan tangan kepada media dan tidak merasa alergi. Tanpa kiat itu, bisa jadi kita hanya menuai ilusi berkepanjangan.

#Salamolahraga

Botrok, seorang penggiat, penikmat, dan penulis tentang musik. Ia aktif di komunitas musik dan banyak berkecimpung di aktivitas beberapa grup musik yang berbasis di Lampung.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner