Gempita Rockabilly Nusantara: Sejarah, Evolusi & Gemah Ripah

Gempita Rockabilly Nusantara: Sejarah, Evolusi & Gemah Ripah

Rockabilly Mutakhir

Setelah Bali, kota-kota lain di Indonesia pula menyambut rockabilly dengan hangat. Yang paling bersemangat adalah Jogja dan Jakarta. Di Jogja, Athonk merupakan tulang punggung tumbuh kembangnya rockabilly di kota ini dan disokong oleh pria flamboyan Kiki Pea dengan grup rockabilly akrobatiknya, Kiki and The Klan. Sementara di Jakarta tercatat ada, salah satunya, The Gokilbillies yang sudah wira-wiri sejak 2006. Keberadaan komunitas Jakarta Rockabilly juga membuat demam musik pompadour ini bisa bertahan lama, tak tergerus oleh tren musik lain.

Lalu di Surabaya tercatat di masa-masa awal ada Anarchy Juice yang sebagian dari personelnya belakangan bertransformasi menjadi The Dynamite Rockers.

Keberhasilan The Hydrant tampil di Viva Las Vegas hingga dua kali niscaya berperan besar mendongkrak tingginya rasa percaya diri aktivis rockabilly Nusantara untuk melebarkan sayap ke manca negara. Prison of Blues yang memainkan sub genre rockabilly yaitu psychobilly. September 2016, beberapa bulan setelah The Hydrant tampil di Viva Las Vegas, grup asal Temanggung ini berangkat ke Northampton, Inggris, untuk unjuk aksi di festival Bedlam Breakout, festival psychobilly yang berlangsung dua kali dalam setahun (kebetulan saya yang dimnta mendampingi Prison of Blues menjadi tour manager). Sejak saat itu pula Prison of Blues rutin menyambangi ajang-ajang rockabilly/psychobilly internasional.


Prison of Blues di Bedlam Breakout | Foto: Erick Est.

Gemah ripah Rockabilly Nusantara!

________

Nantikan tulisan berikutnya yang membahas soal pernak-pernik rockabilly: Pompadour, Hepcat, Brothel Creepers, simbol kartu remi, hingga playlist rockabilly yang dibuat oleh Adi Hydrant!

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner