For Revenge 2020: Dibuka Derana, Ditutup Jentaka

For Revenge 2020: Dibuka Derana, Ditutup Jentaka

Setelah disambungkan dengan Gian. Brief saya sederhana, besarannya tentang orang yang berusaha keras meyakinkan calon mertuanya, tapi ending-nya benar-benar celaka. Plot twist, bahasa kerennya. Dustin jadi peran utamanya, Rigen jadi calon mertua galak. Sesimpel itu. Tidak butuh lama bagi Gian untuk menyelesaikan skenarionya. Pun proses produksi, shooting hanya dilakukan dalam satu hari. Hasilnya, bisa dilihat di kanal YouTube fR.


Behind the Scene "Jentaka"

Ada satu hal menarik saat proses shooting. Dustin si “Zero Logic” ternyata merasa lagu "Jentaka" sangat relate dengan kehidupannya. “Jentaka menurut gue imej dan suasana yang memang gue rasakan ada di mana yang memang dalam keramaian bisa menyesuaikan namun setelah itu gue kembali kepada hal yang sendiri, merasakan senyap yang mendalam,” kata Dustin, persis seperti itu. Kata-kata Dustin memang sulit dimengerti, tapi saya paham maksudnya, hehehe.. Intinya, bagi saya, kepuasan bermain musik adalah ketika seseorang yang mendengarkannya merasa terwakilkan. Apalagi bisa membuat orang tertawa atau menangis. Itu rasanya pencapaian tertinggi, ketika pesan sebuah lagu bisa sampai bahkan menyentuh hati pendengarnya.

"Jentaka" akhirnya menutup perjalanan fR di tahun 2020. Walau tidak sesuai ekpektasi Sang Derana, namun rasanya melewati tahun penuh jentaka dengan empat single yang digarap dengan matang sudah cukup bisa menjadi perayaan yang menyenangkan. Izin mengutip komentar VEVO Indonesia terhadap single "Jentaka": “For Revenge X Faizal Permana bring ‘Jentaka’ when you have to prove it, is not the time to sleep from this datk year. The spirit was burning passionately”. Ya, "Jentaka" membuat kami sangat menyala untuk meninggalkan tahun terkelam ini. Tahun 2021 siap kami gempur dengan album ke-empat fR.

Pertanyaan selanjutnya, akan seperti apa album ke-4 fR? Yang pasti, penggarapan "Derana", "Serana", "Perayaan Patah Hati" dan "Jentaka" akan menjadi standar yang harus dilampaui di materi-materi fR selanjutnya. Apakah album ini nantinya bisa mewakili orang-orang yang mendengarkannya? Bukan kami yang menentukan. “Moreover, He is the One Who brings about joy and sadness” (53:43).

Boniex Noer, bermain di depan layar unit modern rock/emo For Revenge dan bekerja di belakang layar sebagai produser di salah satu televisi swasta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner