Balada Semburan Naga dan Lagu-Lagu Cinta di Sekitar Saya

Balada Semburan Naga dan Lagu-Lagu Cinta di Sekitar Saya

Oh iya, lanjut bisa cek juga lirik lagu Meggy Z “Senyum Membawa Luka” karya Fazal Dath. Bagaimana Meggy Z bisa menggambarkan manisnya senyuman seorang perempuan yang lebih manis dari secangkir anggur merah.

“Anggur merah yang selalu memabukkan diriku ku anggap belum seberapa dahsyatnya bila dibandingkan dengan senyumanmu membuat aku lesu darah”. Sadis. Kalau dilihat-lihat, kegombalan Meggy Z ini bisa lah ya disandingkan dengan Morrissey di chorus lagu "There’s a Light and Never Goes Out"-nya The Smiths, haha.

Dilihat dari segi sejarah perjalanan lagu cinta, dalam buku Love Songs: The Hidden History (2015), Ted Gioia menjelaskan bagaimana balada cinta muncul dalam lagu abad ke-8 dari budak wanita Arab abad pertengahan di Spanyol. Sekitar 400 tahun kemudian, penyanyi musik Eropa abad ke-12 menyebarkan lagu kerinduan mereka, ini jadi sebuah indikasi awal bahwa kesenangan dan kesakitan adalah teman alami dalam sebuah lagu cinta.

Mulai dari romantisme, bahagia, nafsu, bimbang, kehilangan, hingga patah hati, lagu cinta selalu menempatkan emosi pada musik dan kata-kata yang menjadi inti dari kehidupan kita. Mengutip kata Leonard Cohen, bahwa emosi manusia yang tak tergoyahkan adalah inti dari lagu-lagu cinta dan itulah mengapa mereka akan tetap ada. Menurut uDiscoverMusic, Saat ini Diperkirakan lebih dari 100 juta lagu cinta telah direkam, dan variasinya cukup beragam. Gak salah sih kenapa lagu cinta menjadi hal yang teramat sangat populer dan masih ada sampai sekarang. Semua itu karena setiap orang pasti memiliki emosi yang ingin dicurahkan.

Surya Fikri Asshidiq

Kelahiran asli Sumedang. Pengennya kerja full time jadi musisi, tapi sekarang masih sampingan ngedesain untuk menyambung hidup. Dia adalah orang yang bertanggung jawab dibalik semua departemen visual The Panturas. Kadang suka keteteran, tapi seneng aja.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner