Awas Pestolaer Nyembur Lagi!

Awas Pestolaer Nyembur Lagi!

Formasi Pestolaer dengan Onez menjadi drummer dan Angga menjadi gitaris pertama kali tampak pada panggung  “24 Hour Party People” di Citos, Jakarta pada 2004.  Acara itu menampilkan  band-band yang membawakan lagu-lagu dari band yang ada di film tersebut. Malam itu, Pestolaer membawakan lagu-lagu Sex Pistols dan The Stone Roses.

Sejak berlatih untuk tampil di acara itu, Pestolaer melanjutkan dengan menulis lagu dan kemudian merilis album Tribute For You pada 2006.  Kerja bersama Taba dan Angga, seorang gitaris penggemar berat John Squire, semakin intens pada prosesnya. Sementara pemain bas Mada direkrut setelahnya.

“Jadi, waktu itu ketemu sama Taba dan Angga pas gue main sama Candyfloss di Parkit de Javu, 2006. Seminggu setelah acara itu, diajak jamming di studio buat mainin lagu-lagu Pestolaer. Ternyat itu gue diseleksi, nggak lama disuruh nge-bass-in mereka buat manggung di beberapa tempat di Jakarta,” jelas Mada.

Candyfloss adalah band Mada sebelum bergabung bersama Pestolaer. Mada yang sangat menggemari pemain bas Suede, Mat Osman ini, kemudian juga adalah pemain bas Bangkutaman. Sedangkan Angga adalah gitaris Garage  Flower sebelum bergabung dengan Pestolaer. Angga lalu juga membentuk Ramayana Soul, bermain sitar, gitar, dan keyboard.

Formasi Taba (vokal), Mada (bas), Angga (gitar), dan Onez (drum) pertama kali masuk ke studio bersama untuk album Rhythm of Mine yang merekam ulang katalog lama Pestolaer, diirilis pada 2013. Kini, formasi ini tampil dengan karya yang sepenuhnya baru. Segar. Bergairah.  Bebas. Dan, sekali lagi, tak ambil peduli. Album ini diberi nama Indo Punk. Bagi Taba, ada UK Punk, ada Skate Punk, kenapa tidak dengan Indo Punk?

“Menurut lo, kenapa dulu pas pertama lo denger Sex Pistols, lo masuk sama musik itu?” tanya saya.

Kayak ada yang gak beres di mereka...” jawab Taba. “Mirip lagu belon jadi di kuping gue.”

“Band apa lagi yang karakternya sangat berkesan buat lo, rasanya seperti dulu ketemu The Pistols?” tanya saya lagi.

The Stone Roses dan Charlatans. Kalau lokal, we both agreed that ROTOR is genius!” jawab Taba.

Perjalanan Pestolaer masih terus mancur, nyembur, dan menyiprat. Ada estetika khas mereka, yang membuat asal-asalan, ide cemerlang, dan selera yang keren tidak bisa lebih rapat lagi. Siap menantikan!

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama the Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner