Apakah Bermain Musik Metal Itu Bebas dan Tanpa Aturan? (Bagian 3)
Melihat karakteristik beberapa subgenre di atas, sudah sangat jelas bahwa kita dapat membedakan subgenre tersebut ke dalam dua kategori musik yang bermuatan vokal dan instrumental (yang bisa kita dengar pada jenis lagu progressive metal). Pada bagian ini, saya kira cukup jelas secara instrumental sebagian musik metal adalah musik tonal (dimainkan dalam satu nada dasar tertentu). Dari segi vokal dalam musik-musik metal ekstrim seperti death metal, black metal yang karakter vokalnya cenderung mengedepankan timbre dan ritmis, dapat dikategorikan sebagai musik atonal.
Hal itu juga diamini oleh Robi Rusdiana, seorang komposer dan dosen musik yang kebanyakan karya-karyanya berorientasi musik vokal. Lebih jauh lagi, hasil perbincangan dengan salah satu vokalis metal kondang asal Bandung Addy Gembel (Forgotten) menuturkan bahwa dalam konteks musik metal, vokal seolah berfungsi sebagai instrumen dan harus rela mengesampingkan nada, artikulasi, pelafalan, dan selanjutnya harus mengikuti ketukan (beat) dan ritmis dari jenis lagu yang diusung.
Coda
Sebagai konklusi, penikmat atau pendengar musik ekstrim kiranya akan lebih bijak jika mampu mengungkap keindahan (estetika) sebuah karya musik metal. Salah satu caranya adalah dengan sebanyak-banyaknya mengapresiasi karya musik tersebut. Sesungguhnya, apresiasi yang ideal didasari oleh dasar ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang musik sehingga menilai sebuah karya musik yang indah (estetik) tidak bisa hanya dilihat dari substansi fantasia tau psikologi masing-masing individu saja, melainkan bisa dimulai dari intuisi penikmat yang dipadupadankan dengan keilmuan, sehingga seseorang akan menilai sebuah jenis musik tersebut dengan baik dan lebih bijak.
Comments (0)