Akuilah, Internet Itu Keren

Akuilah, Internet Itu Keren

Seiring umur bertambah dan pemahaman akan teknologi yang mulai lumayan, saya pun menyadari kalau internet itu jauh lebih berarti daripada sebagai media buat nyari bokep atau cari jodoh doang. Selama bertahun-tahun menyelami internet, saya menyadari bahwa internet merupakan satu-satunya tempat di mana saya bisa melakukan korespondensi dan menjadi bagian nyata dari punk rock. Oke, itu terdengar konyol dan super klise, tapi seenggaknya itu yang saya rasa.

Lewat internet-lah pertama kalinya saya bisa menyadari bahwa musik punk rock yang konon sudah usang untuk industri dan tidak diminati lagi itu masih terus aktif di skala yang lebih kecil. Malahan banyak regenerasinya di belahan dunia yang lain. Lewat internet jugalah saya bisa berkenalan dengan orang-orang yang peduli akan musik saya dan mau membantu untuk mendistribusikannya, meski skalanya tidak sebesar Fat Wreck atau label-label punk favorit sejuta umat. Internet jugalah yang akhirnya “mempertemukan” saya dengan beberapa sosok yang saya anggap sebagai influence dalam bermusik dan membuat nyata komunikasi dengan mereka, yang dulu saya anggap cuma mimpi. Buktinya saya bisa mengobrol dengan sang Milo Aukerman dari band favorit saya sepanjang masa, Descendents lewat media video call. Semua itu berkat jalur komunikasi di internet.

Selain bisa jadi jembatan saya buat ketemu orang-orang di kancah punk yang baru maupun yang sudah mahsyur, internet pula yang kerap meyakinkan saya bahwa musik yang saya tulis dan mainkan bersama teman-teman saya di Saturday Night Karaoke memang ada yang mendengarkan, walau pun mereka bukan orang-orang di Indonesia. Bukan saya mendiskreditkan teman-teman dan para pendengar musik lokal yang telah membantu kiprah kita selama ini, namun tren musik di Indonesia pada umumnya memang menyebalkan dan seringkali membuat saya patah semangat karena susah manggung. Nggak usah gede-gede deh skalanya, di kancah punk sendiri kayaknya jarang banget yang ngajak band saya manggung. Karena yaaa, musik punk yang saya mainkan emang terkesan usang, nggak modern pop punk ala Neck Deep atau band-band punk rock/pop punk favoritmu yang merch-nya bisa dengan mudah dibeli di toko-toko kaos band impor. Tapi dengan adanya internet, saya merasa tidak terlalu sia-sia untuk bermain musik dengan cara saya sendiri.

Internet is cool if you use it right.

BACA JUGA - Mencari Layanan Streaming Digital Musik Terbaik Indonesia, Sekarang dan Masa Depan

Prabu Pramayougha

Setiap hari Senin sampai Jumat, Prabu Pramayougha menjalani kehidupannya sebagai seorang penulis di sebuah media musik yang berlokasi di Bandung, Di akhir pekan kalau tidak ada kendala dan keperluan keluarga, dia bermain gitar dan bernyanyi alakadarnya bersama Saturday Night Karaoke, unit poppy punk rock yang sudah pernah tur Jepang dua kali dan lagunya didengarkan oleh Fat Mike ketika dia bersepeda beberapa waktu lalu. Yep. Semua itu bukan isapan jempol belaka, bukti-buktinya ada di internet.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner