Grace Sahertian Sajikan Nafas Baru di Lagu “Honestunes”

Grace Sahertian Sajikan Nafas Baru di Lagu “Honestunes”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Grace Sahertian (karya foto dari Dani Huda)

Lebih dari satu dekade berlalu, memoar manis yang Grace rasakan lewat lagu “Honestunes” nyatanya masih disimpan rapi dalam ingatannya, hingga akhirnya Grace merilis kembali lagu tersebut dengan aransemen baru.

Romantisme menjadi perkara personal yang melatari lahirnya pola kreasi yang mengetengahkan perasaan di dalamnya. Seperti apa yang dialami oleh Grace Sahertian kala dirinya melambungkan pikirannya jauh ke masa dirinya tergabung dalam sebuah band bernama Circle of Fifth, yang beranggotakan Grace Sahertian, Ibrahim Ismullah, Athfand Denanda dan Ilman Ibrahim (sekarang tergabung dengan Maliq & D'Essentials). Tahun 2009 lalu, Circle of Fifth pernah melahirkan sebuah single berjudul “Honestunes”. Single tersebut diapresiasi positif sejak pertama kali diunggah di akun soundcloud hingga mendapat apresiasi dengan menduduki puncak tangga lagu sebuah portal radio online.

Lebih dari satu dekade berlalu, memoar manis yang Grace rasakan lewat lagu itu nyatanya masih disimpan rapi dalam ingatannya, lalu ditambah dengan animo positif yang terus bermunculan, akhirnya Grace memutuskan untuk merilis kembali lagu tersebut dengan aransemen baru, yang tentunya memunculkan rasa dan mood berbeda dibanding dengan versi terdahulunya.

Selain semua hal yang berhubungan dengan romantisme yang dirasakan Grace dengan lagu ini, musik juga kemudian memainkan peranan penting bagi hidup Grace, di mana menurutnya musik membuatnya merasa lebih tenang dan mengurangi rasa cemasnya dalam menghadapi ketidakpastian masa pandemi saat ini. “Music always leads me to magic. Music keeps me away from tragic”, ujarnya melalui siaran pers yang DCDC terima.

Dirasa punya nilai personal bagi perjalanan karir bermusik Grace, lagu “Honestunes” kemudian menjadi sakral, dan karenanya tidak bisa sembarang orang bisa ‘menaklukannya’ jadi sebuah lagu dengan komposisi yang ciamik. Untuk menghidupkan spirit dalam lagu “Honestunes” tersebut, Grace menggandeng penyanyi Aryo Wismoyo, Ayub Jonn dan rapper ShotgunDre dari ONAR; sebuah grup kolektif Hip hop/R&B asal Jakarta, untuk berkolaborasi. Ketiga sosok tersebut bukanlah nama yang baru bagi seorang Grace Sahertian. Aryo merupakan adik kelas Grace saat berkuliah di jurusan Seni Rupa dan Desain ITB, sedangkan Ayub merupakan sahabat lama yang ikut terlibat dari awal perjalanan bermusik Grace, dan Andre adalah sahabat sesame musisi yang karya-karyanya sangat menginspirasi.

“Honestunes” yang mengusung genre neo soul ini membuat Grace memilih Randy MP sebagai produsernya. Akhirnya Grace mendapatkan momen untuk bekerjasama dengan sahabat lamanya tersebut. Grace merasa Randy adalah sosok yang tepat untuk menginterpretasikan spirit dari lagu “Honestunes” kedalam aransemen yang fresh dan soulful. Randy MP merupakan seorang produser dan penulis lagu asal Jakarta yang telah memproduksi dan mengerjakan musik bersama beberapa musisi berbakat tanah air seperti Teza Sumendra, Raisa dan Dipha Barus. Dalam proses rekaman instrumen Grace melibatkan rekan-rekan musisi lainnya, yaitu Dony Manurung (keys dan synth bass) dan  Oscar Ciptajaya (guitar).

Grace yang juga merupakan seorang desainer dan dosen fashion, berkolaborasi dengan beberapa nama lainnya. Dalam pemotretan cover artwork “Honestunes”, Grace menggunakan koleksi busana Menswear Ready-to-Wear hasil karya fashion designer Matias Abednego; yang merupakan salah satu mahasiswa yang pernah diajarnya. Seluruh rangkaian cerita dan proses kreatif di balik “Honestunes” diterjemahkan oleh Dani Huda (photographer/videographer) dan Malino nirvana (graphic designer) kedalam sebuah karya seni visual yang sophisticated.

BACA JUGA - Jembatani Debut Mini Albumnya, Luise Najib Lahirkan Single “Blue”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner