Eskplorasi Panjang Mataharibisu lewat Single “Asymptotes”

Eskplorasi Panjang Mataharibisu lewat Single “Asymptotes”

Musikalitas yang bersifat drone dan gloomy, lewat balutan synthesizernya menciptakan sebuah nuansa elektronik yang kelam

Dalam bermusik, eksplorasi yang bertujuan untuk menunjang kreativitas dengan memanfaatkan berbagai hal tentu sangat dibutuhkan. Namun, pada satu sisi kesibukan dan kegiatan di luar musik tak bisa dianggap sebelah mata. Karena bukan tidak mungkin berujung harus mengorbankan sisi idealisme dalam berkarya untuk waktu yang tak dapat ditentukan. Setelah delapan tahun tidak aktif bermusik, Mataharibisu, kini hadir kembali dengan perawakan musik electronic-ambient-nya. Mereka kembali lewat single terbaru berjudul “Asymptotes” yang diluncurkan sekaligus dengan video liriknya.

Berkat single ”Asymptotes” ini, Mataharibisu mampu mendapatkan jalan keluar dari eksplorasi mereka yang panjang terhadap nuansa dan atmosfer serta visual yang menampilkan gambar berulang dari rel kereta. Hal ini merupakan sebuah imaji klasik tentang harapan dan pertemuan yang tak kunjung kesampaian. Musikalitas yang bersifat drone dan gloomy, lewat balutan synthesizernya menciptakan sebuah nuansa elektronik yang kelam. Ditambah dengan adanya suara dentingan berupa pukulan kecil dan visual yang cenderung menggunakan warna gelap menjadi keutuhan dalam materi terbaru Mataharibisu. Mereka tetap tidak menghilangkan garis besar musik ambient dan pop-nya dengan penekanan pada partisi musik downtempo dan experimental.

Trio electronic-ambient yang kini beranggotakan oleh  Aga Rasyidi Sukandar, Yudistira Abjani, dan Bhatara Bharandan berasal dari Jakarta ini sangat terinspirasi dengan beberapa karya musik seperti M83, Hammock, Benn Jordan, Olafur Arnalds, New Order, Uyama Hiroto, dan Cokiyu. Kini trio electronica Mataharibisu sedang disibukan oleh penggarapan album yang nantinya akan dicetak dalam bentuk fisik bertajuk Elie Sadina.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner