Curbancle Gambarkan Realitas Kehidupan dalam Debut EP ‘FIVE STAGE OF GRIEF’

Curbancle Gambarkan Realitas Kehidupan dalam Debut EP ‘FIVE STAGE OF GRIEF’

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Curbancle

Nama FIVE STAGE OF GRIEF sendiri diambil berdasarkan realitas yang dialami setiap personal Curbancle. Mulai dari lingkungan pertemanan, pekerjaan dan keluarga

Pasca terbentuk selama lima tahun serta melepaskan single pembukanya, “Hope”, akhirnya Curbancle kembali unjuk taring dengan melampiaskan hasrat bermusiknya dengan mengorbitkan EP perdananya yang diberi tajuk FIVE STAGE OF GRIEF.

Nama FIVE STAGE OF GRIEF sendiri diambil berdasarkan realitas yang dialami setiap personal Curbancle. Mulai dari lingkungan pertemanan, pekerjaan dan keluarga. Lewat karya terbaru ini Curbancle mencoba menggambarkan fase-fase dalam kesedihan ke dalam bentuk musik. FIVE STAGE OF GRIEF ini diambil dari penjelasan Dr. Elisabeth Kubler Ross dalam karya ilmiahnya.

Dr. Elisabeth Kubler Ross, seorang psikiater asal Swiss dalam bukunya yang berjudul “On Death and Dying” yang terbit pada tahun 1969, menjelaskan bahwa ada lima tahap dalam kesedihan alias Five Stage of Grief. Mulai dari denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (penawaran), depression (depresi), sampai acceptance (penerimaan). Oleh karena fase tersebut, kebanyakan individu yang sedang dalam kesedihan selalu mengalami fase emotional rollercoaster atau naik turunnya emosi sebagaimana tahap-tahap yang dijelaskan oleh Dr. Elisabeth Kubler Ross.

Dari segi komposisi, gitar, bass dan noise di dalam EP ini dikerjakan secara mandiri (home recording) dengan operator Tufiq Nur M (Mad Clatter, Unknown Pleasure, Morahum). Untuk vocal dan drum direkam di Funhouse Studio Project dengan Om Edo sebagai operator. Kemudian finalisasi mixing-mastering dilakukan oleh Azah Sastra (Sarimanah, Humiliation).

Curbancle dalam EP pertamanya ini menyuguhkan FIVE STAGE OF GRIEF dalam bentuk musik yang urakan namun terstruktur seperti alternative-rock 90an (seattle sound), noise rock dan riff-riff berat dalam stoner- doom dan sludge. Sound gitar yang kotor dan fuzzy, riff-riff gitar yang berat dan terdistorsi, berjalanan beriringan dengan balutan modulasi yang menghasilkan suara ambience dan noise.

Alunan bass yang melaju beriringan dengan drum yang enerjik, dengan lirik yang nihilis dan pesimis dengan teriakan-teriakan emosional setelah nada-nada yang halus menjadi racikan utama Curbancle dalam menggambarkan EP pertamanya ini. Instrumen dalam FIVE STAGE OF GRIEF ini direkam oleh personil Curbancle sendiri. Vokal, gitar 1, dan lead/noise oleh Asep Maulana (Jack Gartpit), Gitar 2/rhytm oleh Panca AlFitrah (PancaBara), Bass oleh Gilang Kautsar, dan drum oleh Aldi Juliansyah (Mehawnk).

Artwork EP ini dibuat oleh Jack Gartpit, vokalis dan gitaris Curbancle. Sampul dalam EP ini menggambarkan keadaan seseorang yang telah mengalami kesedihan dan tahaptahapnya itu sendiri. Dari mulai lelah dengan keadaan, merasa depresi, marah sampai akhirnya melahirkan versi terbaru dari dirinya setelah menerima keadaan dan kesedihannya.

Sampul EP dibuat dengan visual yang sedikit gore dan disturbing dengan balutan trypophobia sebagai karakter gambar dari Jack Gartpit juga merepresentasikan sound, musik dan lirik di dalam materi FIVE STAGE OF GRIEF ini.

Icon mata yang berada di latar belakang karakternya, menggambarkan orang-orang yang seringkali muncul dan merasa bahwa dirinya merupakan individu yang lebih baik dan merasa menjadi orang yang paling benar. Pewarnaan desain sampul dibantu Muhammad Aulia Rahman (Mupy).

Lirik, judul dan track-listing EP ini ditulis oleh Mehawnk. Cerita, alur dan tema di setiap lagunya menyesuaikan dengan FIVE STAGE OF GRIEF karya Dr. Elisabeth Kubler Ross dengan judul dan sudut pandang yang berbeda-beda di setiap track-nya.

EP FIVE STAGE OF GRIEF sudah dapat didengarkan di berbagai gerai pemutar musik online kesayangan pembaca, atau dapat melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Lethe Awali Kebisingan lewat Debut Single “Syair Api”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner