Tahun 2018 Ini, Ada Sederet Cerita Musisi yang Sayang Jika Dilewatkan

Tahun 2018 Ini, Ada Sederet Cerita Musisi yang Sayang Jika Dilewatkan

Gelaran-gelaran yang disajikan tahun 2018 juga diramaikan dengan perilisan album-album dari band baru maupun band lama dengan rasa baru, seperti Burgerkill dengan album kelimanya Adamantine, yang menampilkan amunisi terbaru mereka lewat sang drummer, Putra. Lalu ada juga Seringai yang kembali merilis album baru berjudul Seperti Api, setelah absen sekitar enam tahun pasca rilis album Taring. Dua rilisan album dari band tersebut diikuti pula oleh band-band ‘juniornya’, yang juga merilis album tahun ini. Dari mulai Belantara, Revenge The Fate, Mooner, Grrrl Gang, Ping Pong Club, .Feast, Glaskaca, bahkan, band grindcore asal Bandung, Mesin Tempur juga mulai menorehkan catatan menarik ketika mereka merekam materi lagu-lagunya, dimana sebelumnya lagu mereka hanya bisa dinikmati melalui kanal youtube, atau melalui penampilan live mereka di atas panggung.

Namun tahun ini juga menorehkan catatan kelam dengan berpulangnya beberapa musisi tanah air, seperti Ginan Koesmayadi (Jeruji) dan Aray Daulay (Plastik, Imanez, Ray D’Sky). Kepergian dua orang musisi ini menjadi pukulan berat bagi banyak penggemarnya, dan hal itu juga seakan berbanding lurus dengan beberapa musisi yang memutuskan keluar dari bandnya, seperti dengan yang menimpa Rocket Rockers. Band ini harus kembali kehilangan personilnya, setelah Doni dan Ucay, giliran Rizki Fahdli atau Lowp, sang gitaris, yang tahun ini mengakhiri perjalanan karir bermusiknya bersama Rocket Rockers. Adapun selain berita duka tersebut, tahun 2018 juga menorehkan catatan yang kurang menyenangkan bagi Bottlesmoker yang batal tampil di Quest Festival, Vietnam, dan Barasuara, yang mendapat ulasan kurang bagus dengan single terbarunya, "Guna Manusia". 

Lepas dari itu, tahun 2018 ini akan berakhir dalam hitungan hari, dan akan menghadapi tahun politik pada tahun 2019 mendatang. Pertanyaannya, apakah tahun depan musik masih mampu mencuri perhatian dibalik riuhnya adu argumen dari kubu-kubu yang berseberangan dalam politik? Semoga saja iya, mengingat musik menjadi satu-satunya pilihan paling masuk akal sebagai hiburan yang menyenangkan, atau sesederhana kita butuh alasan untuk bergerak dan -minimal- menganggukan kepala, dengan bahasa yang mudah dimengerti semua orang, yakni bahasa musik. Kita butuh alasan untuk asupan telinga kita, dibanding harus dijejali pernyataan Vicky Prasetyo yang menangis melihat istrinya, Angel Lelga yang selingkuh dihadapan banyak wartawan, atau nyanyian makan daging anjing dengan sayur kol. Semoga dan amin. 

BACA JUGA - Lima Video Musik Paling Menarik Tahun 2018

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner