Iksan Skuter dan Balakosa; Sebuah Perjalanan Spiritual dan Introspeksi

Iksan Skuter dan Balakosa; Sebuah Perjalanan Spiritual dan Introspeksi

Itu cerita yang terkandung dalam dua lagu dalam Balakosa, dari total sepuluh lagu yang proses produksinya ia laksanakan selama satu bulan. Dimulai dari proses rekaman di Rama Project Studio, Malang, dilanjutkan dengan proses revisi hingga mixing dan mastering. Secara komposisi musik, Balakosa didominasi unsur akustik, sangat lebih sederhana. Ada sedikit tambahan seperti string section dan iring-iringan sape, tapi yang sifatnya perkusif ia tiadakan. "Musiknya lebih tua", katanya, meminjam komentar dari kawannya sembari tertawa.

Ia mengajak serta beberapa teman untuk turut ambil bagian dalam Balakosa. Ada Vigil, seorang kawan dari Kalimantan yang mengisi rapalan doa-doa dalam Bahasa Dayak, yang mana inti dari doa itu adalah meminta pertolongan pada penguasa semesta soal kerusakan hutan dan lain sebagainya. Juga, ada Prisha Sebastian, musisi dari kota Solo yang mengisi string section di album Balakosa. Iksan Skuter juga dibantu oleh Tsany, gitaris dari Remissa perihal proses mastering.

"Ini adalah salah satu warisan ke anakku. Suatu hari, dia akan besar, dan dia akan melihat bahwa ada dirinya di album bapaknya."

Ada cerita menarik mengenai kover album Balakosa. Di sana, terlihat dua orang, ayah dan anak, berjalan di pinggir pantai. Itu adalah Iksan Skuter bersama anak lelakinya. Momen itu diambil dari dari kamera telepon genggam oleh istrinya. Foto seadanya itu kemudian ia berikan pada kawannya untuk digarap menjadi kover album Balakosa, yangーseperti kita ketahuiーtidak memiliki resolusi tinggi layaknya kamera-kamera profesional. Tapi, Iksan Skuter bersikukuh untuk tetap menjadikan foto itu sebagai sampul depan albumnya. "Karena ini adalah salah satu warisan juga ke anakku. Suatu hari, dia akan besar, dan dia akan melihat bahwa ada dirinya di album bapaknya," itu alasannya.

Album Balakosa dicetak sebanyak 3000 keping. Yang menjadi berbeda dengan album-album sebelumnya, lagu ini tidak didistribusikan lewat layanan online atau oleh re-seller, setidaknya sampai hari ini. Album ini hanya bisa didapatkan lewat Tur Balakosa. Bukan tanpa alasan. Menurutnya, salah satu cara mengapresiasi karya seniman adalah dengan cara direct selling di acara yang mereka buat.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner