DCDC SNOTR Cimahi Jadi Saksi Perjalanan 24 Tahun Burgerkill

DCDC SNOTR Cimahi Jadi Saksi Perjalanan 24 Tahun Burgerkill

Selain Ipang, ada satu hal yang dirasa special di DCDC Sahur Nikmat On The Road 2019 yang digelar di Cimahi, dimana kota ini menjadi saksi dari bagian perayaan 24 tahun Burgerkill. Berusia hampir seperempat abad membuat nama Burgerkill jadi sebuah monster, yang dengan segala kebesarannya mampu menjadi barometer, bahkan cetak biru dari musik metal di Indonesia.

Salah satu yang dapat terasa dari kematangan Burgerkill di atas panggung, terlihat saat mereka membawakan lagu berjudul “Penjara Batin”, yang sanggup membuat penonton menjadi bagian dari sinergi menarik yang tersaji di Cimahi. Bagian lirik yang berbunyi “putus asa tiada tara. siksa batin gores jiwa” terasa begitu harmonis kala Burgerkill dan para begundal (sebutan untuk penikmat karya Burgerkill) bersahutan menyanyikan bagian lirik tersebut. Lagu-lagu lainnya seperti “An Elegi”, Only The Strong”, hingga “Tiga Titik Hitam” pun tidak luput dari ajang karaoke masal bagi para penggemar Burgerkill.

 

Meski terbilang sudah lewat beberapa hari, namun vibe nya masih terasa, dan menjadi satu hal yang mendapat respon positif dari Begundal malam itu. Maka ketika ada ‘perang kue’ di atas panggung, satu hal yang mejadi menarik dibalik itu adalah ketika menarik garis waktu 24 tahun lalu, ketika band ini bermula dari sebuah mimpi besar para remaja Ujungberung, yang kerap bertemu di ruang bimbingan kesiswaan karena kedapatan melakukan kenakalan remaja. Eben, Kimung, dan Ivan memulai mimpi itu, dan pada perjalanannya banyak ditempa berbagai macam permasalahan, yang mana mental baja adalah satu keharusan, sampai akhirnya band ini mampu melewati itu hingga mencapai usianya sekarang, dengan para personil yang makin hari makin solid.

 

Dari mulai Vicky yang dengan mental bajanya terus berjalan, meski selalu ada saja yang membanding-bandingkannya dengan sang vokalis legendaris Burgerkill, Ivan Scumbag. Hingga Putra, yang dengan segala kemampuan bermusiknya mampu menjadi pondasi kokoh dari musiknya Burgerkill. Dan bukan tanpa alasan ketika akhirnya Burgerkill memilih Putra untuk meneruskan estafet dari yang pernah ditorehkan Abah Andris di tubuh Burgerkill. Putra dinilai mampu mengimbangi agresivitas yang dibangun oleh Burgerkill, sebagai band metal berbahaya yang siap ‘menyalak’ dengan lagu-lagunya.

BACA JUGA - 4 Presiden dan Suguhan Manjur Pelipur Lapar di Cianjur

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner