Basboi : “Mami – Papi Said You Ain’ Fit!”

Basboi : “Mami – Papi Said You Ain’ Fit!”

Kisah Lama Para Pecinta

Ingatan penulis seperti disegarkan kembali oleh satu single milik grup alternative dance asal Inggris, Pet Shop Boys (PSB) berjudul “West End Girls” tahun 1984 dari debut album mereka. PSB yang terdiri dari Neil Tennant dan Chris Lowe memang produkkan asli London, Ibu Kota Inggris yang terkenal dengan dua sisi kota yang seperti dua mata koin berbeda. Baik budaya, ekonomi, dan yang paling kentara soal isu kelas. Terbentang jauh dari era Romawi bernama Londonium, kini  London dikenal memiliki daerah bernama East End dan West End. Kaum yang beruntung berada di kawasan West End; rumah mewah, apartemen dengan harga sewa tinggi, penuh dengan teater, tempat wisata, kelas menengah ke atas dan kawasan bisnis yang menunjang. Sedangkan East End, mayoritas ditempati para kelas pekerja, kaum buruh, marjinal, rumah dari para cockney dan sebagian besar gangster London yang paling terkenal di dunia hitam tumbuh dan berkembang disini. Satu film yang merekam dengan cermat adalah serial: EastEnders.

Seperti Basboi yang berkisah tentang keputusasaan sang kekasih, lagu dari PSB tidak lebih dari kisah lama para pecinta (calon kekasih) dari berbagai sisi treknya, tekanan keluarga, berada dalam hiruk pikuk kompleksitas kota metropolis yang (anehnya) masyarakatnya masih menjunjung tinggi peran kelas dan faktor ekonomi. Dalam lagu tersebut juga mengisahkan sebuah perasaan keterasingan menjadi kaum muda di dunia modern. Atau bisa jadi, mungkin saja lagu tersebut bercerita tentang gadis-gadis kaya yang mengejar anak laki-laki yang lebih miskin dari segi ekonomi, kelas bawah. Semacam “Uptown Girl” dari Inggris.

Jika dikaitkan dengan Basboi, berujung terbalik, orang terdekat seakan beranjak menjauh. Termakan budaya konvensional bawaan dari lingkungan, pendidikan, dan asuhan keluarga. Atau mungkin saja, perspektif dari orang itu sendiri. Budaya ini turun temurun. Diwariskan dari garis nenek moyang kaum elit atau keturunan bangsawan. Meski kadang banyak juga yang tidak terlalu mempersoalkan.

Penulis sendiri belum pernah berkunjung atau menetap di East End atau West End London sana, tapi benang merah antara Basboi dengan “Dreamgirl” dan PSB via “West End Girls” adalah isu kelas dibalik sebuah hubungan dua anak manusia. Soal isu kelas dan status sosial sendiri, tidak terjadi di London saja – di India dengan latar belakang agama, atau Indonesia bahkan di berbagai belahan dunia masih ada saja sebagian besar kalangan yang memprioritaskan soal ini. Titik temu nya sama. Hanya berbeda tempat, waktu dan orang saja.

Perbedaan lainnya dari versi Basboi yang dibantu Kay Oscar, mengemasnya dengan rima yang lembut. Telinga penikmat tidak ke-teter-an sampai harus mengulang lagu untuk memahami setiap bait kata yang diucapkan. Jika tidak keliru, dapat  penulis katakan bahwa Basboi meramu sinisme dengan tingkat kesopanan yang cukup baik. Soal komposisi musik, standar saja tidak ada yang terlalu istimewa. Kadar chills khas musik kota yang digandrungi anak muda saat ini cukup mengena. Walaupun tidak terasa spesial untuk penulis. Hanya intro bossanova di awal adegan video musik saja.

"Dreamgirl", yang dibawakan Basboi bersama Kay Oscar, merupakan salah satu track dengan klaim dalam siaran pers nya kepada redaksi kami mengatakan “antusiasme dan respon yang paling positif dari EP Fresh Graduate”. Tak ada sumber jelas perkara hal ini, karena dari siaran pers nya tidak menyantumkan respon datang dari mana saja. Mungkin hanya potongan instastory yang enggan penulis lihat. Biar saja, urusan editor nanti yang mengatur idealnya seperti apa. Tugas penulis hanya bertele-tele. Lagi-lagi. Sedikit berkelakar tidak jelas. Dibantu lima botol  besar berwarna hitam pekat berbuih coklat berlambang harpa.  

Betul adanya, “Dreamgirl” memang didapuk sebagai nomor jagoan dari Basboi.  Pengerjaan video musik dikerjakan dengan sungguh-sungguh. “Tidak tanggung-tanggung,” seperti yang tertera dalam siaran pers nya. "Dreamgirl" disutradai oleh Stefanus Rama bersama Gilbert March, sosok yang bertanggung jawab atas berbagai video musik berbagai musisi, dari Ramengvrl sampai Coldiac. Selain itu, pada video musik tersebut, menampilkan beberapa cameo wajah-wajah familiar yang sering wara-wiri di skena musik ibukota. Mayoritas dari mereka, memiliki tingkat popularitas tinggi. Mewah dari ukuran standar penulis.Unsur komedi juga porsi nya tepat. Dengan adanya video musik dari Dreamgirl, menjadi tanda keseriusan Basboi mewakili musisi tanah air dalam mempromosikan karyanya dan Basboi berharap jika karya-karya miliknya terus dipantau khalayak.

BACA JUGA - Ikkubaru - "Street Walkin'"; Terberkatilah Jiwa-Jiwa yang Resah, “Tersesat” dalam Pencariannya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner