Akselerasi Maksimum Band-Band Pinggiran Bandung

Akselerasi Maksimum Band-Band Pinggiran Bandung

Selain band, gelaran ini juga diramaikan oleh beberapa komunitas motor seperti Blackbird Rider MC, Pride’ Machine MC, Scooterist Classic, dan Ghot (Grand Honda Owner Team). Menarik, mengingat persamaan keduanya, antara komunitas motor dan band, lahir dari semangat kolektivitas dan passion yang sama, yakni sama-sama menjalani hobi mereka. Selain itu, menurut analisa gembel saya, keduanya juga sama-sama menyuguhkan tensi dan adrenaline yang sama, antara para bikers yang memacu laju motornya di jalanan, dan para musisi yang memacu laju musiknya di panggung, lewat satu hal yang kiranya perlu digaris bawahi, yakni ‘ngebut’. Keduanya ‘ngebut’ dengan caranya masing-masing.

Waktu yang terus bergerak menghendaki langit menampakan warna jingga senja itu. Bedanya, senja hari itu tidak lantas diteruskan dengan secangkir kopi dan gitar akustik dari para musisi folk yang gagap bicara tentang hal lain di luar itu. Senja hari itu diisi oleh Seglass. Band yang mendeskripsikan musiknya dengan musik pop punk ini, pada output nya cukup bisa menawarkan sesuatu yang berbeda, baik dari pilihan lirik, atau pun irama musik, yang sedikit banyaknya mengambil referensi dari band-band Jepang. Satu hal yang mungkin jadi anomali tersendiri juga, ketika band pop punk lainnya hanya berkutat pada Blink 182 dan Green Day saja sebagai referensinya. Hal itu menjadi kombinasi menarik, dan untungnya band ini tidak bicara perihal tukang kentut, Nobita dan Shizuka, atau pun hal remeh lainnya, perihal asmara remaja yang dianalogikan dengan sesuatu yang terlalu ingin melucu tapi tidak lucu, dan ingin nakal tapi tidak nakal. Persis seperti hormon anak SMP yang naik turun.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner