Vocal Masterclass Camp Bali, Empat Hari yang Mengubah Hidup Saya

Vocal Masterclass Camp Bali, Empat Hari yang Mengubah Hidup Saya

Group hug? Ya, satu hal juga yang dirasakan adalah suasana belajar yang sangat supportif dan kondusif. Kami semua serasa satu. Tidak ada senior atau junior. Semua ingin belajar lagi dan seksama mengikuti perkembangan satu sama lainnya. Bisa dibilang, setiap usai bernyanyi rasa percaya diri kami semakin bertambah karena support yang begitu besar. Faktor usia peserta beragam mungkin penyebabnya. Kak Sheila Majid yang keibuan sering memberi masukan dan support moral berharga yang sifatnya pribadi. Saya juga ingat ketika mulai tampil bergiliran, Marcell selalu mengajak berdiri dari kursi, mendekat ke panggung memberi support lebih dekat. Belum lagi, ditambah dengan group hug tiada henti, ketika masing-masing kami selesai menyanyikan lagu yang menguras emosi. Sebuah pengalaman emosional yang gila akibat keajaiban musik.

Keajaiban musik adalah satu hal yang lain. Vocal Masterclass 4 hari ini sangat intens dan menguras emosi. Yang saya pelajari setelah mengobrol dengan Margareta dan Seth, bernyanyi adalah soal penyampaian pesan dan rasa. Bila dilakukan dengan teknik yang benar, memahami lirik yang dinyanyikan dan disampaikan dengan baik, serta membuat koneksi dengan audiens, maka yang akan terjadi adalah keajaiban. Lalu, jika air mata keluar dari penyanyi atau audiens adalah tanda lagu itu berhasil menyentuh hati. Dan hal itu terjadi di hari ketiga, saat semua menemukan nyawa di lagu kami masing-masing. Saya sendiri memilih lagu yang saya tulis “Yellow Mellow”, 70sOC. Selama hampir 10 tahun lagu itu dibawakan tanpa paham betul makna lagunya tiba-tiba lagu itu berbicara sendiri kepada saya. Sehingga bisa menyanyikan lagu itu dengan rasa yang berbeda sekarang. Dan rasa itu juga dialami oleh semua peserta.

Menjadi penyanyi itu sama sekali tidak mudah. Bermodal suara merdu atau penampilain menarik saja tidak cukup. Tapi butuh nyali, rasa nyaman terhadap diri sendiri serta rasa percaya diri yang tidak main-main. Yang terakhir itu adalah kunci dari seorang penyanyi. Karena seringkali dunia bisa begitu kejam pada musisi yang sedang belajar, terutama pada vokalis. Dengan sangat mudah mereka bisa mematahkan semangat melalui kata-kata pesimis. Saya alami sendiri, sempat disuruh berhenti bernyanyi dan mencari penyanyi untuk di band saya sendiri.

Namun, pasca Vocal Masterclass kemarin semua itu langsung tidak jadi masalah. Saya merasa ada kunci terdalam diri saya yang terbuka sehingga menemukan alasan yang sangat personal kenapa harus terus bernyanyi. Selain itu bisa berkumpul dengan para penyanyi ini juga pengalaman yang begitu berharga. Empat hari di dalam kelas, saling support, mengobrol saat sarapan, makan siang dan malam, serta nongkrong di luar kelas terasa ada satu kesamaan rasa, yaitu passion bernyanyi dan merasa “hidup” di atas panggung, serta kebersamaan sebagai pekerja seni yang berprofesi sebagai penyanyi.

Saat ini pasca mengikuti kelas Vocal Masterclass, tentu suara saya tidak serta merta langsung berubah merdu bak Stevie Wonder atau pun Pavarotti. Karena Vocal Masterclass kemarin bukan kursus kilat, tapi lebih pembekalan modal dasar yang sangat penting. Yang tetap harus ditunjang dengan latihan rutin. Saya sendiri tidak ambil pusing dengan komentar-komentar miring bila nanti tetap ada. Saya memilih untuk terus fokus berlatih mengembangkan vokal saya dan memberikan yang terbaik serta tidak lupa untuk bersenang-senang di atas panggung.

Semua orang dilahirkan unik dan berbeda, dan konon semua orang bisa bernyanyi. Kuncinya hanya perlu tahu teknik yang benar, menemukan karakter vokal, serta (ini klise) usaha gigih, rajin berlatih (klise lagi) dan kesungguhan hati (yoi). Tapi, itu betul adanya. Saya pernah dengar ada dua tipe penyanyi, yaitu “vokalis”, yang ada di sebuah band dan biasanya dimaklumi kualitas vokalnya, yang kedua adalah “penyanyi”, biasanya solois dengan teknik vokal yang benar dan bersuara merdu serta bisa menyanyikan lagu apa saja. Tapi, untuk saat ini saya lebih percaya ada dua tipe penyanyi. Satu yang mudah merasa puas, satu lagi adalah yang selalu semangat untuk belajar dan tidak pernah berhenti mengeksplor dirinya. Saya tahu saya termasuk tipe yang mana.

Vokalis/gitaris 70sOC dan penjaga konten Pophariini.com. Suka membaca tentang musik, tentang subkultur anak muda dan sangat gemar menonton film.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner