Tidak Hanya Penyanyi, Drummer Juga Butuh Branding

Tidak Hanya Penyanyi, Drummer Juga Butuh Branding

Sadar ngga sadar juga, sebagai seorang drummer yang selalu mendapat tempat di belakang, menurut saya branding menjadi perlu juga, dan karena itu lah kenapa akhirnya saya menjadi cukup konsisten dengan penamaan Galih 'Just Drum' sebagai ‘merk’ saya. Bukan tanpa alasan juga kenapa akhirnya saya konsisten untuk memainkan dangdut koplo dengan gaya progresif rock ala Dream Theater. Selain karena latar belakang bermusik saya seperti itu, ternyata hal tersebut juga jadi sesuatu yang menjual. Perjalanannya lumayan panjang sampai akhirnya saya menemukan gaya dan personal branding yang saya ingin. Bahkan jika kembali ke cerita Travis di atas, ada beberapa jargon yang saya buat, yang akhirnya membuat beberapa orang mengidentikan itu dengan saya, seperti misalnya kutipan “Nuhun Gusti Abdi Drummer”. Hal seperti itu mungkin akan menjadi otentik dan ‘Galih banget’.

Saya pikir bukan hanya penyanyi yang membutuhkan personal branding sebagai bagian dari ‘jualannya’, karena nyatanya drummer pun butuh itu. Tentu ada begitu banyak drummer dengan kemampuan bermusik yang baik, dan jumlahnya mungkin bisa ribuan atau jutaan. Kalau kita tidak bisa menemukan ‘gaya’ yang mampu menarik perhatian orang rasanya tidak akan kemana-mana juga. Bagi yang mempunyai band mungkin itu akan sedikit dimudahkan untuk urusan konsep atau branding, namun bagi session drummer seperti saya harus butuh tenaga ekstra dalam memperkenalkan nama saya. Kerap bermain aneka macam musik dan ribuan lagu-lagu popular tentu akan sulit bagi saya muncul jika saya tidak punya ‘gaya’ yang khas.

Adanya YouTube juga cukup membantu saya membuat personal branding itu sendiri, karena di sana saya menemukan wadah yang bisa memfasilitasi saya buat ‘jualan’ yang secara fun saya lakukan, karena memang dibuat dengan gaya yang saya suka. Bisa dibilang jadi sesuatu yang Galih banget lah. Di sana mungkin orang akan ngeuh jika Galih adalah seorang drummer dangdut koplo dengan embel-embel progresif dan kunci drum yang selalu menggantung di lehernya. Jangan lupa juga kutipan “Nuhun Gusti Abdi Drummer” (terima kasih Tuhan saya drummer).

Galih Cahya Nugraha

Selain mengisi acara di sebuah televisi sebagai seorang drummer pengiring, saya juga mempunya kanal YouTube berisikan segala sesuatu tentang drum versi saya (Galih_Justdrum). Selain itu, saya juga lumayan sering terlibat menjadi session player untuk beberapa orang musisi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner