Pecat Personil Band, Apakah Keputusan yang Tepat?

Pecat Personil Band, Apakah Keputusan yang Tepat?

Pemecatan yang Terukur

Memecat anggota band adalah keputusan yang tak mudah. Kita harus yakin bahwa personil yang lain memang memiliki hak untuk memecat seseorang dari band dan bisa terus menggunakan nama dan materi yang sama. Jangan menganggap remeh, karena mungkin ada masalah hukum yang mencuat di kemudian hari.

Semua dari personil mungkin tidak ada yang suka memecat teman satu band, tapi demi masa depan band terkadang itu harus dilakukan. Sebelum kalian mengambil langkah, pastikan pemecatan itu sepadan atau memang layak untuk dilakukan. Apakah anggota yang bermasalah itu sering tidak muncul untuk latihan? Apakah perilaku mereka benar-benar beracun bagi anggota kelompok lainnya? atau mungkin sudah jadi konflik idealisme yang tidak dapat diselesaikan. Atau mulai berkurangnya komitmen?

Biasanya setiap band punya aturan moral tertulis dan tidak tertulis yang tak boleh dilanggar. Dan kode etik band itu harus tegak, karena bisa jadi ada anggota band yang mulai sibuk dengan bisnis atau proyek musik lain dan hal itu mulai mengorbankan kinerja band. Atau mungkin keputusan besar pemecatan sudah harus diputuskan jika muncul perilaku buruk dari salah satu personil band. Perlahan mulai merusak reputasi atau nama baik band yang sudah dibangun. Citra buruk itu bisa merusak peluang band dalam mendapatkan tawaran manggung.

Dalam jangka panjang, skill musikal tidak cukup untuk mempertahankan sebuah band. Perlahan akan mulai dibutuhkan komitmen besar untuk band dan satu sama lain harus saling menghormati. Band yang bertahan akan lebih awet menjalani proses kreatif jika semua personil saling menyukai dan mendukung satu sama lain.

Setelah kita siap untuk berpisah dan memecat salah satu anggota band, perlu memastikan bahwa kita memang punya wewenang untuk melakukannya serta pertimbangkan siapa pemilik dan pencetus nama band. Jika orang yang kamu singkirkan punya klaim kepemilikan nama band atau dia salah satu pendiri band misalnya, masalahnya akan makin sulit, mungkin skenario yang terjadi malah pembubaran band daripada pemecatan. Resikonya melanjutkan band tapi dengan nama yang berbeda dan dengan materi baru.

Saran terakhir, memecat seseorang resikonya membuat kita dibenci dan makin meruncingkan permusuhan. Untuk meyakinkan orang yang akan kita lepaskan, kasih penjelasan bahwa keputusan ini demi kinerja profesional band, dan demi kepentingan terbaik dua belah pihak. Dengan begitu, kita akan berhasil memperlakukan anggota band yang keluar dengan hormat.

Jika kalian sebagai personil sangat ikonik dan punya peran besar di band, jangan terlalu khawatir akan dipecat. Sejarah sudah membuktikan itu. Namun kita memang sudah harus siap dengan dua hal demi kemajuan band, siap memecat juga siap dipecat.

BACA JUGA - Emo dan Bentuk Perlawanannya

Che 'Cupumanik'

Che Cupumanik adalah biduan dari dua band grunge, yakni CUPUMANIK & KONSPIRASI. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah independen bernama JEUNE MAGAZINE, selama 29 edisi.

Kiprahnya dalam dunia musik pernah ditulis dalam sebuah buku berjudul "ROCK MEMBERONTAK", ditulis oleh orang dari litbang KOMPAS bernama Eko Wustuk.

Selain sebagai musisi, Che juga sering menjadi pembicara. Dia pernah bekerja sama dengan institusi KPK, tur ke beberapa kota untuk melakukan klinik penulisan lirik antikorupsi. Dia pernah tampil sendiri dalam pentas monolog di bentara budaya KOMPAS.

Selain menulis artikel di beberapa media dan portal musik, Che termasuk dalam tim 'ROCKOTOR TV', sebuah channel TV di YouTube yang mengupas gerakan musik grunge nusantara. Che kini sedang menyelesaikan proyek album solonya, dan tengah menyelesaikan penulisan buku karya perdananya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner