Masa Depan Suram Buat Instrumentalis Gitar, Bass dan Drum?

Masa Depan Suram Buat Instrumentalis Gitar, Bass dan Drum?

Laptop masa kini sudah mampu menjadi musik workstation sederhana. Dan untuk kibor kontroler? Lupakan kibor panjang 88 keys pada umumnya, bahkan kibor kontroler kini tersedia dalam bentuk 25 keys dua oktaf dan dengan bentuk tuts mini saja. Kedua benda itu dengan ringkasnya bisa dibawa masuk ke dalam backpack dan kita bisa membuat musik di manapun.

Komputer dan kibor kontroler saja mampu membuat musik yang tidak terbatas kemungkinannya. Ini bicara pop dan rock. Untuk hip hop, tidak perlu ditanyakan lagi. Yang dibutuhkan hanya ketukan yang di loop berulang-ulang. Bisa mengambil ketukan dari yang sudah ada (men-sampling), atau membuat baru. Keduanya sama-sama mudah. Lalu tambahkan repetan berlirik di atasnya. Itulah sebabnya musik rap begitu populer saat ini. Belum lagi jumlah rapper di YouTube yang bermunculan setiap hari. Dan tentunya, di sini kita bicara kuantitas bukan kualitas.

Saat ini adalah era menjadi DJ atau produser musik EDM sangat lebih menjanjikan dan mudah daripada membentuk band sendiri. Teknologi sudah sangat memudahkan membuat sebuah komposisi musik hanya dengan memijit-mijit tuts kontroler kibor. Tidak perlu pusing belajar menguasai instrumen musik dengan total yang seringkali perjalanannya sangat panjang. Gitar misalnya. Dulu, untuk menguasai gitar kita untuk latihan setiap hari berjam-jam dan bertahun-tahun. Untuk yang lebih serius bahkan harus ikut kursus, latihan lebih keras demi lulus ujian dan naik tingkat. Bahkan ada juga yang rajin mengikuti kompetisi dan kejuaraan untuk mendapatkan penghargaan.

Sayangnya, semua usaha dan kerja keras itu sekarang tidak dibutuhkan lagi. Untuk apa susah-susah belajar satu instrumen dan menghabiskan berjam-jam setiap hari bertahun-tahun, kalau hanya menguasai laptop dan kibor kontroler bisa membantu kita membuat musik terutama EDM atau hip hop. Yang saya lihat saat ini, mimpi menjadi DJ atau produser musik terlihat lebih menarik. Terlebih dengan dua profesi itu tentunya adalah iming-iming menjadi sosok yang terdepan. Bukan sekedar menjadi pelengkap dalam sebuah band. Musik dan teknologi membuat kerja tim dalam musik seolah tidak dibutuhkan dan jadi tidak menarik lagi.

Yang saya lihat, semua ini membuat semua ingin tampil di depan. Tidak ada yang mau jadi sekrup kecil yang menopang tim. Gitaris, bassis, pianis atau drumer sudah tidak menarik lagi. Semua ingin tampil di depan, mengontrol dan dielu-elukan masa. Mengutip headline dari majalah Time di tahun 2013, ini adalah era: Me Me Me Generation.

Vokalis/gitaris 70sOC dan penjaga konten Pophariini.com. Suka membaca tentang musik, tentang subkultur anak muda dan sangat gemar menonton film.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner