Kilas Balik Seputaran DeadSquad di Tahun 2017

Kilas Balik Seputaran DeadSquad di Tahun 2017

“Habis gelap terbitlah terang”, begitu jargon R. A. Kartini. Tidak disangka dan tidak pernah terpikirkan bahkan terbayangkan oleh saya sejak awal saya ngeband sekitar tahun 1999/2000 untuk memenangkan piala “AMI Awards”, bahkan masuk nominasi penghargaan musik paling supremasi di Indonesia dan di penghujung tahun 2017. Saya menggenggam dua piala AMI Awards bersama DeadSquad yang memenangkan best metal performer dan best metal production untuk album Tyranation yang dirilis M8 Recs. Ya, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, keluarga saya menggangap saya musisi karena meraih penghargaan itu, hahaha.


Deadsquad di AMI Awards 2017

Setengah tahun 2017 adalah tahun yang menyenangkan, dan kami banyak mendapatkan pengalaman atau achievement yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan, seperti AMI awards dan pengalaman tur Korea Selatan yang bisa dikatakan sukses menurut promotor atau event organizer untuk tur kami bersama band slamming / deathcore asal Slovenia, Within Destruction.

DeadSquad juga merupakan band yang dikenal dengan merch-nya.  Tahun lalu, kami mengeluarkan merch yang belum pernah kami pasarkan sebelumnya. Dengan kerjasama bersama Puppet Skate, akhirnya kesampaian juga band ini membuat merch berupa skateboard (ini salah satu merch impian saya sejak dulu) dan helm motor dengan penjualan di luar dugaan kami. Tiga ratus buah helm habis dalam waktu dua minggu yang dijual dengan sistem pre-order, dan akhirnya kami menutup pre-order itu sendiri karena kewalahan dengan demand akan produk tersebut.

Di penghujung tahun 2017, tepatnya di bulan Desember, merupakan jadwal panggung terintens kami di tahun itu. Dalam sebulan, kami bisa manggung 7-8 kali, dan kami tutup 2017 dengan panggung terakhir bersama Akbar di sebuah event komunitas di bilangan Kemang, Jakarta Selatan pada tanggal 27 Desember. Selanjutnya, Akbar memutuskan untuk tidak lanjut menyiksa piranti drum bersama DeadSquad. Pada saat tulisan ini saya tulis, dia berada di Australia untuk jangka waktu yang cukup lama.Kabarnya, di negeri kangguru itu dia akan riset ternak koala dan workshop proses kreatif materi baru Revenge bersama gitaris mereka, Raja Humuntar yang sudah berada di sana.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (1)

Comments (1)

  • Rohman69
    Rohman69
    20 Feb 2018
    Suksesa teruussa
You must be logged in to comment.
Load More

spinner