Deadsquad Spawning Snakegoat Seeds In Japan

Di tahun ini, DeadSquad akan banyak mencoba sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya, contohnya dengan membuat split album. Setelah mengeluarkan tiga album, unit death metal ini belum pernah mengeluarkan suatu EP (mini album) atau pun sebuah split album. Ini menjadi hal baru yang pertama DeadSquad coba di tahun ini. Split album dengan “The Kandarivas”, unit experimental grindcore asal Tokyo, Jepang adalah kali pertama untuk DeadSquad.

Split album ini akan diisi oleh enam lagu, empat milik The Kandarivas dengan durasi yang cenderung lebih cepat, plus dua lagu dari unit death metal asal Jakarta berisi satu single terbaru “Blessphemy” yang digarap dengan formasi terbaru kami. Formasi DeadSquad 2018 adalah adalah Daniel, Stevi, Karis, Agung dan Alvin, yang juga merupakan penabuh drum unit grindcore asal jakarta “NOXA” yang beberapa bulan lalu mengeluarkan album terbaru mereka dengan judul Propaganda. Satu lagu lainnya yang DeadSquad masukan untuk proyek split album Indonesia - Jepang ini adalah sebuah daur ulang dari lagu lama mereka “Altar Eksistensi Profan” yang merupakan bagian dari album kedua DeadSquad, Profanatik. Sound dari “Altar Eksistensi Profan 2.0” digubah ulang menjadi lebih “low” karena penambahan senar dalam divisi dawai. Stevi dan Karis menggunakan 7 strings dan Agung menggunakan bass lima senar untuk menghasilkan output sound yang lebih rendah.

Untuk beberapa kuping yang telah mendengar hasil daur ulang atau lebih tepatnya upgrade lagu lama ini, kesan mereka seperti mendengar lagu baru. Entah karena lagu ini memang terdengar cukup berbeda dengan versi awalnya atau mungkin karena lagu ini jarang dibawakan manggung, jadi terdengar seperti sebuah lagu baru. Sesi rekaman ini merupakan kontribusi pertama bagi Alvin dan Agung merekam instrumen mereka untuk DeadSquad. Satu cerita spesial dari Alvin adalah setelah dua hari merekam instrumen drum, bobot doi turun sekitar 3 kg, haha!