Cradle of Filth – ‘Crypt

Repertoar lagu yang mereka bawakan juga variatif. Dari album lama yang familiar dengan kuping saya sampai album baru yang saya tidak familiar (terakhir saya membeli album Cradle of Filth adalah Thornography, di mana mereka telah merubah sedikit direksi musik mereka menjadi extreme gothic metal. Pasca itu, saya hanya selewatan mendengarkan album-album mereka selanjutnya). Dalam hati, saya berharap mereka lebih dominan membawakan lagu - lagu dari lima album awal mereka, tapi setiap band bebas menentukan songlist mereka. Mungkin, jika saya menjadi mereka, saya akan bosan membawakan lagu-lagu lama yang telah mereka bawakan ratusan kali.

Total, hampir satu setengah jam lebih Cradle of Filth menghajar panggung dengan atraktif dan enerjik, dengan formasi baru mereka dan menghibur 3/4 hall penonton yang memadati konser tersebut dengan total 14 lagu plus intro dan outro. Konser dua babak dalam rangka rangkaian tur album terbaru mereka Cryptoriana yang dirilis oleh Nuclear Blast Recs di akhir tahun 2017 ditutup dengan lagu yang sangat familiar di kuping metalhead Indonesia, “From Cradle to Enslave”. Sebelum itu, mereka membawakan dua lagu dari album cetakbiru mereka Midian, yaitu “Her Ghost In the Fog” dan “Born In a Burial Gown” dari album Bitter Suites to Succubi.

Peduli setan atau pun malaikat band yang telah di cap “untrve” dan sellout di kalangan black metal puritan tetap menarik untuk ditonton dan masih menggigit, setelah lebih dari seperempat abad tepatnya 27 tahun eksis di skena musik ekstrem dan produktif mengeluarkan album. Tanpa mendengarkan album Midian di tahun 2000, mungkin saya tidak akan tertarik dengan black metal dan tidak akan membentuk KALA (proyek black metal saya).

Daniel Mardhany

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords