Berkarya Tanpa Tinggal di Ibu Kota

Berkarya Tanpa Tinggal di Ibu Kota

Inilah beberapa band atau penggiat indie dan praktisi musik aktif yang memilih kota kelahiran sebagai tempat domisili dan berhasil menjangkau market nasional dan masih bertahan hingga sekarang:


Endank Soekamti - Foto: soekamti.com

1. Endank Soekamti
Band asal Yogyakarta dan terbentuk pada tahun 2001 ini konsisten dalam genre yang mereka usung dan hal itu membuahkan hasil dalam kurun waktu yang tidak singkat. Baru pada tahun 2004, Endank Soekamti dinobatkan menjadi “raja pensi” oleh sebuah majalah remaja nasional. Tahun 2006, Endank Soekamti mulai memantapkan langkah untuk memproduksi, memproduseri karya sendiri, dan membuat studio rekaman bernama Fatbaztard Record. Mereka pun mengerjakan semua materi mereka secara independen, mulai dari proses take sampai mastering. Yang menarik adalah sampai sekarang Endank Soekamti dengan konsistensinya bisa dibilang menjadi salah satu aset Yogyakarta di dalam industri musik Yogyakarta.


Navicula - Foto: www.naviculamusic.com

2. Navicula
Band yang lahir pada tahun 1996 ini berdomisili di Bali, sebuah tempat bercampurnya multikultur tradisi dan internasional. Mereka mencintai kota kelahiran mereka, hingga memutuskan untuk terus menetap di tanah kelahiran. Band yang menyebut genre mereka “the green grunge gentlemen” ini sempat merilis album ke-empat bersama label raksasa, namun di album ke-lima yang berjudul Beautiful Rebel (2007), mereka merilis secara mandiri dan kembali bergerilya secara independen hingga sekarang.


Silampukau - Foto: IG @silampukau

3. Silampukau
Grup musik dengan konsep duo ini mulai dikenal semenjak mengeluarkan album berjudul Dosa, Kota, dan Kenangan (2015). Album ini bisa dibilang menjadi momentum Silampukau untuk dikenal secara nasional. Band yang terbentuk pada tahun 2009 ini mengusung tema kehidupan yang dialami sehari-hari di kota Surabaya, mulai dari miras hingga tentang lokalisasi terbesar di Surabaya, Dolly. Silampukau sendiri masih bertahan di kota kelahiran mereka, walaupun sudah dikenal secara nasional.

Masih banyak band, musisi, atau penggiat aktif yang berdomisili d kota kelahiran dan berhasil memperkenalkan karya original dan diakui secara nasional. Inti dari artikel ini adalah memberikan sudut pandang kemungkinan tumbuh dan berkembang secara industri, walaupun bergerak dengan modal dan spirit indie. Di zaman media sosial seperti sekarang, local heroes diharapkan dapat bersaing dan terus berkarya di mana pun mereka berada, tanpa harus ke Jakarta. Secara logika, jika setiap pemusik daerah memutuskan ke Jakarta, maka tiap daerah akan kekurangan pemusik ataupun kreator musik original yang “harusnya” menjadi sumber daya manusia di tiap kota. 

Robertus Bagas

Bagas perdhana adalah penggiat aktif musik dari Bandar Lampung. Aktif bermusik sebagai instruktur musik, dan menjadi frontman dari beberapa band yang bergerilya secara independent sampai sekarang.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner