Benarkah Musik Bisa Menghilangkan Rasa Sakit?

Benarkah Musik Bisa Menghilangkan Rasa Sakit?

Words : Angkuy

Sebelumnya kita udah bahas tentang terapi musik yang bisa membuat kita lebih tenang, lebih damai, lebih harmonis antara tubuh, jiwa dan semesta. Nah, ada beberapa orang juga yang bilang kalo musik itu ternyata bisa menghilangkan rasa sakit. Bener ga ya? Eh ini maksudnya bukan sakit hati ya, tapi sakit secara fisik. Kita berangkat dari sejarah dulu yuk!

Penggunaan musik sebagai terapi sebenarnya telah digunakan manusia sejak dulu. Bahkan di masa kejayaan Yunani kuno pun sudah ada terapi musik untuk menghilangkan rasa sakit. Pada masa Perang Dunia I dan II pun sudah diterapkan dan dikembangkan menjadi metode penyembuhan. Halim Samuel pada tahun 2007 melalui jurnalnya yang berjudul “Efek Mozart dan Terapi Musik Dalam Dunia Kesehatan” menceritakan bahwa terapi musik dalam bidang kedokteran dapat digunakan untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik mental, emosional atau spiritual dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu.

Music and Pain

Jadi ternyata musik itu mempunyai tujuan untuk membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi yang bisa merangsang keharmonisan organ-organ tubuh kita berjalan dan berfungsi dengan baik. Oh ya, dalam buku “Terapi Musik: Teori dan Aplikasi”, Djohan juga menjelaskan bahwa musik dapat membantu mengatasi stress, mencegah penyakit, meringankan rasa sakit, dan efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien setelah operasi.

Dari data-data tersebut tentu saja kita bisa membaca bahwa musik bisa menghilangkan rasa sakit, beberapa penelitian yang mempraktekan ini mulai dikembangkan pada pasien-pasien pasca-operasi dan pengaruh yang paling besar adalah musik instrumental. Semakin hari semakin banyak hasil riset mengenai efek musik instrumental terhadap kesehatan dan kesegaran fisik. Kenapa harus musik instrumental ya? Ternyata musik tanpa vokal mampu mengajak manusia untuk memfokuskan dalam penyerapan tatanan musiknya, mulai dari nada, beat, melodi hingga frekuensi. Lagi-lagi sistem penyembuhannya itu dimulai pada otak atau pikiran kita, musik instrumental merangsang relaksasi yang lebih besar dibandingkan musik lainnya.

Kondisi relaksasi membuat detak jantung dan tekanan darah menjadi normal. Bahkan dalam jurnalnya yang berjudul “Manfaat Musik Instrumental” tahun 2012, Aditia menjelaskan hasil penelitiannya bahwa penderita migrain dilatih penyembuhannya menggunakan musik, hasilnya frekuensi, intensitas dan durasi rasa sakit di kepala tersebut menurun dikarenakan adanya titik pikiran yang tenang.

Ternyata memang musik untuk penyembuhan rasa sakit ini dilakukan melalui metode yang sama dengan terapi musik lainnya, yaitu dengan menyerap musik melalui otak dan pikiran yang merangsang detak jantung dan aliran darah. Dengan hal ini, organ-organ tubuh akan kembali normal, kembali harmonis dan berfungsi dengan baik. Bedanya bisa terletak pada intensitas terapinya yang berbeda-beda dan perlu regular.

Bagi therapist, adanya rasa sakit di tubuh berarti adanya ketidakharmonisan fungsi organ tubuh, oleh karena itu, ketidakharmonisan tersebut harus diperbaiki dengan beberapa cara. Nah, bagi music therapist, musik lah yang dijadikan untuk media harmonisasi tubuh tersebut. Dan bagi mereka yang percaya bahwa tubuh manusia memiliki kekuatan dan daya untuk menyembuhkan dirinya sendiri, maka music therapy akan berjalan dengan baik. Selamat mencoba dan menikmati music therapy. Semoga cepat sembuh.

Foto :
www.exoticindiaart.com
www.pinterest.com
www.vanburenmusic.com
sciencenordic.com
www.store4caregivers.com
blogcherry15.tumblr.com
effectsofmusicinquiry.weebly.com 

Writer
New Media Artist
Song Writer
Traveller

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner