Band Baru Sering Dipolitisasi Festival Besar

Band Baru Sering Dipolitisasi Festival Besar

Sebut saja seperti ketika mereka mendapatkan kesempatan tampil di salah satu festival besar dan bergengsi, tapi nama-nama band mereka ditulis di poster dengan kalimat and many more, atau ketika terjadi rundown ngaret, lalu jam main mereka diubah secara mendadak oleh pihak penyelenggara, karena ada band besar butuh main saat itu juga karena harus mengejar panggung selanjutnya. Itu pun sambil tidak menutup kemungkinan waktu penampilan di panggung band-band baru ini juga akan di pangkas habis, and many more. Hehe

Penulisan and many more dalam poster festival musik itu biasanya ditulis di akhir materi poster, tentunya setelah nama-nama band yang sudah dikenal berjejer dan selesai dituliskan. Hal tersebut dilakukan pihak penyelenggara karena banyaknya band yang main di festival tersebut, sehingga mereka kehabisan space untuk memasukan nama-nama band yang mungkin menurut mereka sah-sah saja ketika tidak ditulis di poster. Toh mungkin menurut mereka impact-nya bagi acara belum begitu berpengaruh kalo ditulis juga. Mungkin ya.

Belum lagi ketika mau manggung tidak kebagian channel list equipment yang sudah diajukan sesuai riders, karena kehabisan sama band-band besar. Atau ketika manggung intensitas sound diturunkan, karena full power dari intensitas sound sering kali hanya dikeluarkan untuk band-band papan atas. Yang baru-baru mungkin dianggapnya papan triplek, hehe canda. Kondisi itu sih politisasi yang paling aneh. Mau manggung enak aja masih ada/banyak politisasinya.

Ditambah tentang kondisi satu tahun belakangan ini, kita semua sedang dibenturkan dengan permasalahan pandemi, yang mana kita ketahui pada saat masa pandemi ini hanya band/musisi yang kuat secara digital lah yang kemungkinan bakal mampu bertahan dengan keadaan. Kebanyakan penyelenggara festival lebih tertarik untuk berkolaborasi/membuat program dengan band/musisi yang dianggap layak, dan tentu band/musisinya sejauh ini sih “itu itu saja”.

Melihat fenomena itu mungkin sebagian pihak penyelenggara festival atau juga sebagian band-band besar bakal bilang bahwa untuk mendapatkan hal-hal tersebut memang tidak gampang dan butuh proses panjang. Memang benar dan saya sangat setuju, tapi yang menjadi miris adalah politisasi ini sudah menjadi rahasia umum dan dianggap wajar-wajar saja. Padahal jika kita telaah kembali, apa coba tujuan dari politisasi membedakan ukuran antara font band baru dan band besar di poster festival? Kenapa band-band baru tidak bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk terpromosikan dengan baik lewat promotion tools yang dimiliki pihak penyelenggara festival? Atau mendapatkan waktu soundcheck yang dibutuhkan, serta mendapatkan channel list yang sesuai dengan ajuan riders mereka? Mengapa band-band baru kerap kali dipindahkan jadwal rundown seenaknya, ketika ada band besar yang kebetulan harus mengejar jadwal panggung selanjutnya? Apa yang membuat band tersebut terklasifikasikan pihak penyelenggara untuk tidak dapat diberikan akses dan kesempatan yang sama ? Hehe

"Tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi sukses, namun jika suatu saat nanti kamu sukses, berilah mereka kesempatan yang sama"

-Harry Koi

Harry Pangabdian Maulana Yusuf

Harry Pangabdian Maulana Yusuf or commonly known as Harry Koi. Born in Bandung on November 13, 1988.

He is the drummer for several bands, including; Under The Big Bright Yellow Sun, The Triangle, Trou, Diocreatura, Ansaphone, Spaceandmissile, Arch of Cinema and Helmproyek. He is also a Handpan Player group in Balaruna, Percussionist for Touch and Play Indonesia & Orokaya The Rhythm of Sunda.

Apart from playing music, Harry Koi is also active as a creator / activist of several performing arts subcultures such as Theater, Dance and Visual Arts

He ever performed music performances or performing arts performances in several countries such as; India, Malaysia, New Zealand, Australia, Netherlands, Belgium, and Sweden.

In 2018, he recorded with a band called Possimiste (Iceland) band for the album 'Youniverse' which will be released in 2021.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner