Anak Muda, “Orang Tua”,

Leeds Records didirikan oleh Zaka Sandra pada 2014 saat ia berusia 23 tahun. Seperti juga kelahiran album-album kompilasi independen sebelumnya, gagasan The Flaming Leeds 01 muncul dari pancingan melihat gejolak gairah di depan matanya, sementara jauh lebih sulit merilis band-band tersebut satu persatu sehingga memilih mengumpulkannya dalam satu rilisan.

Apa yang dirasakan oleh Zaka kemudian dioper ke saya yang diminta untuk menulis liner notes album tersebut. Di sini, saya tak mengelak bahwa telah terjadi jarak; bagaimanapun saya tidak ada di sana ketika band-band tersebut mulai bermain dan bergerilya. Tidak sepenuhnya mengerti bahwa sound seperti ini dirayakan dalam sebuah semangat, sambil saya masih percaya bahwa pasti ada frekuensi denyut tertentu di sana.

Beberapa tahun kemudian, setidak-tidaknya .Feast, juga proyek solo Baskara Putra bernama Hindia adalah termasuk yang terbesar di Indonesia. Saya tidak tahu persis apa yang dialami Zaka saat mendapatkan band-band itu dan memadatkannya dalam sebuah album kompilasi, tapi mungkin dalam kasus serupa saya tak pernah melupakan sensasi ketika antara lain pertama kali mendengarkan kaset demo Naif di kamar seorang teman atau kemunculan rekaman awal Mocca, versi demo “Me and My Boyfriend” dalam album kompilasi Delicatessen.

Setiap generasi punya sensornya sendiri terhadap gejala kecil di sekitarnya yang seringkali sulit untuk dimengerti betul oleh mereka yang bukan “penduduk asli” di sana. Dan sebetulnya itulah modal besar menjadi anak muda, atau bagi mereka yang terus muda: merayakan serunya hal-hal baru.

Harlan Boer

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama the Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.