Kombinasi Menarik Nada Atmosferik dan Ruang Keterasingan

Kombinasi Menarik Nada Atmosferik dan Ruang Keterasingan

Sumber foto : Pess release Lilin Semasa Hujan

Dengan menyajikan single perdananya berjudul “Seremoni Senyawa Murni”, band ini ingin bercerita tentang sebuah ruang keterasingan yang sengaja mereka ciptakan, untuk keluar dari rutinitas yang begitu menjemukan.

Terbentuk di tahun 2014, Grup musik asal kota Semarang, yang mengusung genre Post Rock dengan balutan nuansa Dark Ambient, Lilin Semasa Hujan, awalnya bernama Dinding Kota, dan didirikan atas inisiasi Rico Purnomo (gitar), Ciptaning Indra Wangsa (gitar), Kharisma Adi Laksito (bass) dan Pambudi Agus Prakoso (drum). Hingga belakangan ini, nama Viko Yudha Prasetya ikut bergabung di formasi mereka, untuk mengisi synthesizer dan vokal.

Dengan menyajikan single perdananya berjudul “Seremoni Senyawa Murni”, band ini ingin bercerita tentang sebuah ruang keterasingan yang sengaja mereka ciptakan, untuk keluar dari rutinitas yang begitu menjemukan. Selain itu, “Seremoni Senyawa Murni” juga berbicara tentang perseteruan abadi antara kebutuhan dan keinginan. Dua hal berbeda namun seringkali dianggap sebuah hal yang serupa.

Di single ini, Lilin Semasa Hujan juga mengajak beberapa kawannya untuk berkolaborasi, seperti misalnya Farizka Haryanto dari mesin deathcore, Arrogant untuk mengisi isian scream pada vokal lagu ini, juga Ersha Rianita, untuk mengisi prolog diawal lagu. Sedangkan untuk sesi recording, mixing dan mastering, mereka memilih Nada Studio, yang bertempat di jalan Kinanti 1 No 25 Semarang. Single “Seremoni Senyawa Murni” dirilis bertepatan dengan gelaran Semarang Records Store Day 2017 beberapa waktu lalu.

BACA JUGA - Those Who Speak Soundless Mengajak Mendengarkan Suara Magis Unik dan Menarik

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner