TwoDecadesofAggression - Menambah Catatan Sejarah Dunia Musik Bawah Tanah (Part II)

TwoDecadesofAggression - Menambah Catatan Sejarah Dunia Musik Bawah Tanah (Part II)

Video ketiga diputar. Inilah salah satu video paling emosional yang dipertontonkan ke penonton. Video ini secara khusus menyoroti Tragedi AACC, yang terjadi pada 9 Februari 2008 silam. Ini adalah acara launching untuk album perdana Beside, dan di hari ini pula euforia harus direbut paksa dengan rasa sedih, pilu, dan muram ketika sebelas orang harus menjadi korban. Suara Addy Gembel melatari pemutaran video, dengan pemaparan yang detail menggambarkan seperti apa awan kelam menyelimuti ranah musik bawah tanah di era itu. Beragam tudingan menerpa Beside, berita-berita prematur harus dihadapi dengan beragam usaha klarifikasi, hingga pendekatan secara personal dengan keluarga-keluarga korban dilakukan oleh Beside dan teman-teman komunitas. Kejadian ini menyulut kontroversi dari banyak arah, dan pekerjaan rumah Beside dan ranah bawah tanah semakin besar. Satu yang harus digarisbawahi dan dicetak tebal: tidak ada satu orang pun yang menginginkan hal ini terjadi.

Seluruh pihak yang ada di dalam ranah musik bawah tanah mengumpulkan energi, bersama berjuang mempertahankan ranah ini, membuktikan bahwa bukan Beside atau ranah inilah yang menjadi kambing hitam karena kesalahan yang sebenarnya adalah tanggung jawab dari banyak pihak. Beside dan ranah musik bawah tanah bukan musuh yang harus diperangi, bukan penjahat yang harus dipenjarakan, juga bukan ancaman untuk industri musik Indonesia. Meski memang, klarifikasi ini dibarengi dengan pembenahan, perbaikan, dan perubahan di segala lini untuk masa depan musik ekstrim yang jauh lebih baik. Ranah ini memang harus berbenah. Tragedi ini tidak hanya sekedar menampar, tapi mengeroyok habis-habisan sehingga sudah seharusnya ada tindak lanjut yang juga serius untuk akhirnya membuat musik bawah tanah tetap dapat melanjutkan nafasnya, hingga hari ini.

Segmen ketiga dimulai, dan Beside kembali mengejutkan penonton. Kali ini, Bebi, Bokir, Izal, Agrog, dan Roy berkolaborasi dengan salah satu grup hiphop kota Bandung, yaitu Eyefeelsix. Aura murung diobati dengan penampilan dari kedua grup kenamaan kota Kembang ini, dengan menggubah lagu milik Slayer, "Dead Skin Mask". Dengan pola musik khas Eyefeelsix yang groovy, diiringi rap dari Soul Killaz (MC), Mind Freeza (MC), Beathustlers (beat maker), dan scratch E-One Cronik (DJ), berpadu dengan teriakan Agrog dan geberan musik metal khas Beside, lagu ini semakin terdengar catchy. Selanjutnya, salah satu materi dari Eleven Heroes yaitu "The Timeless Death" yang mendapat giliran untuk "dirusak" oleh Eyefeelsix. Lagu ini ditutup dengan permainan solo drum dari Bebi, yang tidak beranjak sejak awal kali Beside tampil. Suasana makin panas. Rasanya, tidak mungkin untuk memalingkan wajah dari konsep yang ditawarkan di panggung kala itu. Semua rasanya sangat sempurna.

Selesai Beside dan Eyefeelsix berkolaborasi, video lainnya kembali diputar. Kali ini, video menampilkan proses pembuatan album kedua mereka, Eleven Heroes. Pada video ini, terdengar kisah yang dipaparkan Agrog, di mana ia mendapatkan suntikan semangat dari Exterminator untuk terus menjalankan karirnya bersama Beside, dan ia seperti berada di dalam tubuh Beside secara utuh sejak dua puluh tahun yang lalu. Ia membiarkan dirinya terjun bebas, masuk sedalam-dalamnya, merasakan segala fluktuasi emosi dalam Beside, hingga mendedikasikan seluruhnya untuk kesebelas pahlawan di Tragedi AACC. Addy Gembel pun bersuara di balik video, berucap bahwa album ini disusun dari puing neraka. Album yang menjadi bukti bahwa Beside memang kuat, meramu amunisi-amunisi dari keringat, darah, dan air mata. Inilah materi yang akhirnya mengarah pada optimisme dan harapan untuk prestasi yang lebih baik lagi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner