Transisi Menarik Daily Novel, Dari Paramore Hingga Nyaman Jadi Diri Sendiri
Menurut sang vokalis, Ganang, awalnya band ini berkiblat ke musik-musik pop punk hingga menemukan arahan seperti band Paramore, lengkap dengan vokalis perempuan di dalamnya.
Daily Novel merupakan band asal Cibinong, Bogor, yang digawangi oleh Ganang (vokal & gitar), Obi (bass), dan Yusuf (gitar). Satu tahun pasca terbentuknya band ini, tepatnya pada tahun 2013 lalu Daily Novel merilis sebuah mini album berjudul Transilusi yang berisikan lagu-lagu ear catchy di dalamnya. Sempat mengalami dinamika dalam perjalanan karirnya, namun Daily Novel makin memantapkan karir bermusiknya dengan pola kreasi seru yang mereka tuangkan dalam lagu-lagunya.
Bicara tentang lagu dan musik yang mereka mainkan, terdapat hal menarik pada proses mereka berkarya, satu hal yang diakui pula oleh para personil Daily Novel kala ditemui DCDC disela-sela syuting DCDC Musikkita. Menurut sang vokalis, Ganang, awalnya band ini berkiblat ke musik-musik pop punk hingga menemukan arahan seperti band Paramore, lengkap dengan vokalis perempuan di dalamnya.
Namun karena satu dan lain hal sang vokalis keluar dari band, hingga dikatakan oleh Ganang jika hal tersebut jadi sesuatu yang kurang pas, karena akhirnya jadi tidak sesuai dengan konsep ala Paramore jika tanpa vokalis perempuan. Karena dirasa sudah keluar dari konsep, mereka akhirnya mengubah haluan bermusiknya menjadi lebih ‘diri sendiri’,
“akhirnya Daily Novel yang tadi merupakan band side project buat cover Paramore jadi berubah haluan karena kita nyari kiblat lain yang memakai konsep vokalis laki-laki. Dan nemu lagu-lagu yang ada sentuhan elektroniknya. Untungnya ada Yusuf nih yang ternyata bisa jadi music director untuk urusan musik elektronik ini. Jadi dia selain main gitar, dia nge-direct juga untuk urusan musiknya”, ujar Ganang.
Satu hal yang menjadi cetak biru bagi karakter musik Daily Novel terdapat di lagu “Misi Balas Dendam”, di mana hal tersebut menurut Obi jadi masa peralihan dari vokalis perempuan ke vokalis laki-laki. “dengan konsep tiga personil ketemu nih musik yang seperti di lagu “Misi Balas Dendam” itu, yang juga kita masukin di mini album Transilusi”, ujar Obi.
Sedangkan secara isiannya menurut Ganang lagu tersebut mengetengahkan cerita tentang orang yang tersakiti. “jadi ya itu tentang orang tersakiti gitu, kaya wah gua harus balas elu nih. Jadi gua harus bikin sesuatu. Tapi kalau ga bisa pun suatu saat nanti akan terbalaskan entah oleh gua atau oleh yang maha kuasa. Nah di lagu itu juga, untuk pertama kalinya Yusuf terlibat di proses kreatif bareng kita, meskipun saat itu Yusuf belum jadi personil”, ujar Ganang.
Comments (26)